Melihat Langsung Pengaruh Orang Tua yang Sering Bertengkar terhadap Perilaku Anak
Dikeluarkan dari Sekolahnya, Efek orang tua sering bertengkar di Rumah bagi anak
Melihat Langsung Pengaruh Orang Tua yang Sering Bertengkar terhadap Perilaku Anak - Mendengar efek buruk pertengkaran orang tua terhadap anak, ya dari artikel atau dari video-video youtube. Anak akan menjadi liar dan terkadang jadi gampang emosi.
Tidak semua anak memang akan mudah emosi, seakan kesabaran tipis. Tidak kok, banyak anak yang juga mampu tegar melawan ujian yang dialaminya. Akan tetapi, pengaruh buruknya akan lebih terdepan kepada tumbuh kembangnya psikologi anak tersebut.
Apalagi kalau sampai pertengkaran orang tuanya terlihat langsung didepan matanya, bahkan sampai pertengkaran tersebut melibatkan si Anak. Hmmm.... bakal teraduk-aduk itu psikologi si Anak.
Pengaruh Orang Tua yang sering bertengkar terhadap perilaku Anak emang benar
Saya melihat langsung, dan si anak yang orang tuanya sering bertengkar berbicara sendiri didepan mata kepala saya. Telinga sayapun langsung mendengarkan dengan seksama. Meski omongannya ya nyelelek.
Ketika itu, saya sedang bersilaturahmi ke rumah sahabat saya, ia seorang guru. Tadinya sih disalah satu SMP di Yogyakarta, kemudian setelah 2 tahunan, sahabat saya keluar dan pindah kesalah satu SMK di Yogyakarta.
Baca Juga: Sudah 6 Tahun Bekerja. Penghulu ini Beberkan 18 Permasalahan Rumah Tangga
Selain menjadi guru honorer, ia juga memiliki bisnis dengan istrinya, yakni kerajinan tangan dari sabut kelapa. Sahabat saya tersebut juga sedang membutuhkan karyawan, untuk membantu istrinya yang sudah mulai kewalahan dalam produksinya, meski sudah dibantu oleh satu orang.
Nah, si anak yang orang tuanya sering bertengkar tersebut, sebut saja Juned. Juned datang ke Tokonya sahabat saya, bercerita dengan gayanya yang selow cenderung sakarepe dhewe'..
Pertama sih ya biasa, cuma sekedar salaman, seperti halnya guru dan murid, sambil ngopi dan udud (merokok). Sampai pada obrolan, sahabat saya menanyakan, kalau katanya Juned dikeluarkan dari sekolah?
Sahabat saya, "ekh katanya kamu dikeluarin dari sekolah ya Ned? Emang Bocah nakal ya kamu".
Memang benar adanya, bahwa Juned dikeluarkan dari sekolah karena nakal. Ia mengutarakan dengan jujur tanpa adanya tendensi pihak tertentu (kaya politik aja. Hehehe)
Tanpa banyak pertanyaan, si Juned langsung ngomong sendiri, tanpa malu untuk menutupi. Langsung saja to the point, saat sahabat saya menanyakan kenapa dikeluarkan, dan kenapa kelakuannya bandel, nakal, serta emosian.
Juned Mengungkapkan, pengaruh dari orang tua yang sering bertengkar menjadikannya mudah Emosi
Ketika ditanya kenapa dikeluarkan, kenapa kelakuannya bandel, nakal serta emosian. Juned menjelaskan, itu semua sebagai akibat dari ayah dan ibunya bertengkar. Terlalunya lagi, Juned ikut dalam pertengkaran kedua orang tuanya.
"Aku ngelawan sama guru terus Pak, apa lagi sama guru yang itu Pak, yang gendut", ungkap Juned yang kemudian menghisap rokoknya.
Juned juga mengakui jika kenakalannya, ketakmampuannya sebagai akibat dari pertengkaran orang tua yang terlihat oleh mata si Anak, ia jadi gampang emosian banget. Jadi, keseringan dia melawan gurulah yang membuat Juned dikeluarkan dari sekolah.
Baca Juga: Jadi Orang jangan cepet Marah, Jangan cepet Bete-an, Jangan cepet Mutung!
Itu penyebab terbesar, kenapa dia emosian, pertengkaran orang tua. Dari emosian tersebut, yang menyebabkan Juned dikeluarkan dari sekolah. Sekarang ia memilih bekerja serabutan, dari pada nyari sekolahan baru. Ini juga menjadi alasan kenapa sahabat saya ingin mengajari si Juned untuk membuat produk dari sabut kelapa.
Uniknya, Juned tidak mau pacaran, katanya sih dalam Islam dilarang, dan inginnya langsung nikah. Waow.. perkataan yang langsung dalam hati, atau sebatas candaannya. Cuma, keren juga sampai mikir jawaban gitu saat ditanya sahabat saya, "sudah punya pacar belum?"
Pengaruh Orang Tua yang Sering Bertengkar terhadap Anak memang besar banget
Bisa mengubah si anak yang seperti Juned, itu cukup berat dan membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Apalagi kalau sampai mengalami Phobia jika melihat orang bertengkar, malah akan menambah masalah lagi.
Jadi mulai sekarang, cobalah kalian para orang tua untuk bisa meredam emosi, jangan memperlihatkan sedang marah atau emosi. Perilaku orang tua akan selalu ditiru oleh si Anak, seperti Juned.
Baca Juga: Masalah yang Membuat Pasangan menjadi Tidak saling Mengerti
Walhasil, terbawa deh rasa emosi sampai keluar rumah, seperti sekolahan. Perilakunya bikin senewen deh, nyelelek gitu, tapi ya kondisi saat ini emang demikian adanya.
Meskipun ada sekolahan dengan segala Ilmu Pengetahuan di dalamnya, pengaruh orang tua terhadap anak lebih besar. Dan cenderung akan mengikuti bagaimana orang tuanya. Orang tuanya suka marah-marah, anaknya akan cenderung begitu.
Marilah bersama-sama saling mengingatkan, bahwa masa depan negara ini, berada ditangan anak-anak. Dan lingkungan kelaurga merupakan pengaruh terbesar dalam perkembangan perilaku anak.
Jika tidak dilakukan dengan segera, bukan tidak mungkun, kalau nantinya akan tercipta generasi yang demen sama yang namanya kekerasan.
Memang cukup miris, tapi sebenarnya di sekolah ada bagian BK (bimbingan konseling) yang tugasnya membimbing anak-anak yang seperti ini. Bukan hanya dihukum, dimarahi, dan dikeluarkan.
Para guru BK sebelum mengeluarkan, mesti menyelidiki terlebih dahulu, akibat kenakalannya itu kenapa? dengan mendatangi rumah, menanyakan langsung pada orang tuanya, bertanyanya juga tidak tanpa sepengatuan si anak.
Telusuri penyebab si anak demikian nakal, sampai melawan guru. Jika karena kondisi keluarga, guru BK bisa memberi arahan pada orang tuanya. Agar si anak bisa berubah menjadi lebih baik lagi.
Bagi para orang tua, jagalah sikap saat bersama anak.
Jangan Lupa Tersenyum