Ini Bahaya Kertas Pembungkus Nasi bagi Kesehatan Kita
Photo Source: Twitter/infoseni_ |
Ini Bahaya Kertas Pembungkus Nasi bagi Kesehatan Kita - Pernah beli makan terus dibungkus? kalau kamu anak perantauan atau anak kost pasti pernah. Ke Warung beli makan, tapi dibungkus, buat dimakan di kost atau di rumah. Kemungkinan juga sering, bukan hanya membungkus makanan dalam arti nasi. Tetapi juga makanan yang lainnya, seperti snack basah, atau yang lainnya.
Sepertinya bagi kita itu sepele, hanya pembungkus saja, sama sekali tidak memikirkan apa ada efeknya bagi makanan yang dibungkus dengan kertas tersebut. Apa akan mengubah rasa, atau kandungannya akan bertambah dengan kandungan yang negatif? yang berbahaya bagi tubuh kita.
Dari sejumlah penelitian menemukan bahwa kertas ini mengandung BPA yang berbahaya bagi tubuh kita. Makanya kita perlu tau untuk bisa menjadi bahan pengetahuan, bukan malah berpikir ini sengaja untuk menakut-nakuti.
Jadi, perlu kita ketahui, jika BPA atau bisphenol A adalah bahan kimia yang sering digunakan sebagai bahan pembuatan wadah makanan, bukan hanya untuk plastik, tetapi juga kertas.
Sebenarnya BPA pada awalnya digunakan pada wadah makanan seperti kaleng agar kaleng tersebut tidak mudah berkarat.
Baca Juga : Cari Tau Penyakitmu terus Lakukan Cara Ini agar Dirimu Sendiri Bisa Mengobati
Perlu tau juga, dilansir dari WebMD, Kurunthachalam Kannan, Ph.D., seorang ilmuwan riset di New York State Department of Health, menyatakan bahwa BPA juga terkandung pada kertas pembungkus makanan (atau biasanya pembungkus nasi) dengan tingkat konsentrasi yang sangat tinggi. Jangan langsung takut terlebih dahulu, baca terus sampai habis.
Bubuk BPA digunakan untuk melapisi kertas, ini dimaksudkan supaya kertas bisa lebih tahan terhadap panas.
Selain digunakan pada kertas pembungkus makanan, BPA juga terdapat pada tisu toilet, kertas koran, kertas struk belanja, maupun kertas tiket. zat-zat kimia tersebut berdampak negatif terhadap tubuh manusia dan dapat memicu berbagai penyakit seperti kanker, kerusakan hati dan kelenjar getah bening, mengganggu sistem endokrin, gangguan reproduksi, meningkatkan risiko asma, dan mutasi gen.
Bahaya penggunaan kertas ini juga pernah dipaparkan oleh Peneliti LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia). Peneliti Pusat Penelitian Biomaterial Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Lisman Suryanagara mengingatkan masyarakat supaya berhati-hati dengan kertas nasi dan kertas daur ulang yang dipakai untuk membungkus makanan.
Pemberitaan akan bahaya kertas pembungkus nasi diawali oleh postingan seorang warganet tentang penelitian Lembaga Penelitian Indonesia (LIPI) yang menyebutkan soal bahaya pembungkus kertas berwarna coklat tersebut.
Baca Juga : Waktu - Waktu yang Tepat untuk Minum Air Putih
Lisman Suryanegara menyebutkan bahwa dikhawatirkan ada potensi migrasi bahan berbahaya dari kemasan yang terbuat dari kertas daur ulang pada makanan. Penelitian tersebut dilakukannya dengan membandingkan kemasan yang terbuat dari kertas daur ulang dengan kertas yang terbuat dari virgin fiber (serat kayu).
Sebagai kertas pembanding, tim LIPI yang berjumlah lebih 5 orang itu juga melakukan penelitian kertas bungkus nasi yang sering digunakan masyarakat.
Penelitian kemasan kertas tersebut berlangsung 2 tahun, hasil penelitian menunjukkan bahwa di dalam kertas bungkus nasi ada kandungan zat berbahaya seperti mineral oil dan logam berat.
Migrasi bahan berbahaya dari kemasan pada makanan dipengaruhi beberapa faktor, seperti suhunya tinggi, asam, berkuah, berminyak, itu memudahkan perpindahan pencemaran.
Baca Juga : Tidur dengan Kipas Angin yang Menyala Ternyata Berbahaya
Dr. Lisman juga meyebutkan bahwa pembungkus kertas tersebut tetap aman digunakan jika bahan berbahaya tersebut tidak bermigrasi pada makanan. Ia menyebutkan bahwa penelitian yang dilakukan tahun 2013-2015 tersebut sudah case close karena sudah disampaikan dalam rapat teknis penyusunan SNI kemasan kertas bersama pihak Kementerian Perindustrian dan BSN.
Kita sebenarnya tidak perlu khawatir, jika semua produsen makanan tersebut mengikuti aturan untuk standar yang aman saja. Seperti pengemasan tersebut.
Namun, disisi lain, kita juga butuh mewaspadai adanya oknum-oknum tak bertanggung jawab yang tega melakukan hal-hal yang diluar standar keamanan hanya untuk meraup keuntungan pribadinya semata.
Sepertinya bagi kita itu sepele, hanya pembungkus saja, sama sekali tidak memikirkan apa ada efeknya bagi makanan yang dibungkus dengan kertas tersebut. Apa akan mengubah rasa, atau kandungannya akan bertambah dengan kandungan yang negatif? yang berbahaya bagi tubuh kita.
Itulah kenapa artikel ini ditulis, untuk memberitahukan bahaya kerta pembungkus nasi bagi kesehatan tubuh kita.
Dari sejumlah penelitian menemukan bahwa kertas ini mengandung BPA yang berbahaya bagi tubuh kita. Makanya kita perlu tau untuk bisa menjadi bahan pengetahuan, bukan malah berpikir ini sengaja untuk menakut-nakuti.
Jadi, perlu kita ketahui, jika BPA atau bisphenol A adalah bahan kimia yang sering digunakan sebagai bahan pembuatan wadah makanan, bukan hanya untuk plastik, tetapi juga kertas.
Sebenarnya BPA pada awalnya digunakan pada wadah makanan seperti kaleng agar kaleng tersebut tidak mudah berkarat.
Baca Juga : Cari Tau Penyakitmu terus Lakukan Cara Ini agar Dirimu Sendiri Bisa Mengobati
Perlu tau juga, dilansir dari WebMD, Kurunthachalam Kannan, Ph.D., seorang ilmuwan riset di New York State Department of Health, menyatakan bahwa BPA juga terkandung pada kertas pembungkus makanan (atau biasanya pembungkus nasi) dengan tingkat konsentrasi yang sangat tinggi. Jangan langsung takut terlebih dahulu, baca terus sampai habis.
Bubuk BPA digunakan untuk melapisi kertas, ini dimaksudkan supaya kertas bisa lebih tahan terhadap panas.
Selain digunakan pada kertas pembungkus makanan, BPA juga terdapat pada tisu toilet, kertas koran, kertas struk belanja, maupun kertas tiket. zat-zat kimia tersebut berdampak negatif terhadap tubuh manusia dan dapat memicu berbagai penyakit seperti kanker, kerusakan hati dan kelenjar getah bening, mengganggu sistem endokrin, gangguan reproduksi, meningkatkan risiko asma, dan mutasi gen.
Bahaya Kertas Pembungkus Nasi ini juga Dipaparkan oleh Peneliti Lipi
Bahaya penggunaan kertas ini juga pernah dipaparkan oleh Peneliti LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia). Peneliti Pusat Penelitian Biomaterial Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Lisman Suryanagara mengingatkan masyarakat supaya berhati-hati dengan kertas nasi dan kertas daur ulang yang dipakai untuk membungkus makanan.
Pemberitaan akan bahaya kertas pembungkus nasi diawali oleh postingan seorang warganet tentang penelitian Lembaga Penelitian Indonesia (LIPI) yang menyebutkan soal bahaya pembungkus kertas berwarna coklat tersebut.
Baca Juga : Waktu - Waktu yang Tepat untuk Minum Air Putih
Lisman Suryanegara menyebutkan bahwa dikhawatirkan ada potensi migrasi bahan berbahaya dari kemasan yang terbuat dari kertas daur ulang pada makanan. Penelitian tersebut dilakukannya dengan membandingkan kemasan yang terbuat dari kertas daur ulang dengan kertas yang terbuat dari virgin fiber (serat kayu).
Sebagai kertas pembanding, tim LIPI yang berjumlah lebih 5 orang itu juga melakukan penelitian kertas bungkus nasi yang sering digunakan masyarakat.
Penelitian kemasan kertas tersebut berlangsung 2 tahun, hasil penelitian menunjukkan bahwa di dalam kertas bungkus nasi ada kandungan zat berbahaya seperti mineral oil dan logam berat.
Migrasi bahan berbahaya dari kemasan pada makanan dipengaruhi beberapa faktor, seperti suhunya tinggi, asam, berkuah, berminyak, itu memudahkan perpindahan pencemaran.
Mengenai Bahaya Kertas Nasi, Peniliti Mengimbau Masyarakat Tak Perlu Khawatir
Dr. Lisman pun menyarankan kapada kita untuk memilih kertas pembungkus makanan yang food grade atau yang aman untuk digunakan bagi makanan. Biasanya, kertas pembungkus ini memiliki warna putih, tidak berbintik, dan tidak mudah ditembus oleh minyak yang ada pada makana. Selain itu, alangkah lebih baik jika kita membawa rantang atau wadah makanan food grade lainnya saat ingin membukus makanan.Baca Juga : Tidur dengan Kipas Angin yang Menyala Ternyata Berbahaya
Dr. Lisman juga meyebutkan bahwa pembungkus kertas tersebut tetap aman digunakan jika bahan berbahaya tersebut tidak bermigrasi pada makanan. Ia menyebutkan bahwa penelitian yang dilakukan tahun 2013-2015 tersebut sudah case close karena sudah disampaikan dalam rapat teknis penyusunan SNI kemasan kertas bersama pihak Kementerian Perindustrian dan BSN.
Kita sebenarnya tidak perlu khawatir, jika semua produsen makanan tersebut mengikuti aturan untuk standar yang aman saja. Seperti pengemasan tersebut.
Namun, disisi lain, kita juga butuh mewaspadai adanya oknum-oknum tak bertanggung jawab yang tega melakukan hal-hal yang diluar standar keamanan hanya untuk meraup keuntungan pribadinya semata.
Jangan Lupa Tersenyum