Cinta Itu Anugerah dari Langit, kalau Malah Menambahkan Dosa Bukan Cinta Namanya
Cinta yang hakiki tidak akan menambah dosamu, kalau itu bukan cinta namanya, jangan sampai terbuai. Ingat cinta itu anugerah dari langit
Bukan Cinta Namanya kalau Malah Menambahkan Dosa, Cinta Itu Anugrah dari Langit - Membahas cinta memang tidak pernah akan ada habisnya, dimana golongan manusia sering mengatasnamakan cinta sebagai alasan untuk sekedar pembenaran dirinya semata. Bahkan bodohnya, menjadikan cinta sebagai tumbal dalam perilaku kebiadaban.
Na'udzubillah... semoga kita semua dijauhkan dari golongan manusia yang biadab tersebut. Semisal, mengatasnamakan cinta hanya ingin bisa memiliki seseorang tanpa harus melalui akad yang sah. Mengatasnamakan cinta, untuk bisa berbuat yang tidak semestinya, sampai merenggut masa depan seseorang.
Ada banyak alasan dengan menggunakan kata cinta, yang sejatinya itu bukanlah cinta namanya, melainkan sebuah gejolak hawa nafsu dari syaitan yang tidak mampu dibentung, sehingga membuat seseorang akan seperti kehilangan kesadaran
Padahal ya, Kamu itu punya iman, yakni sesuatu yang tingkatannya lebih tinggi dari hati. Kamu harus memakai imanmu, untuk bisa mengontrol hatimu yang seringkali merasa tak tentu efek dari cinta.
Baca Juga : 9 ALASAN KENAPA KITA HARUS MENITIPKAN SATU CINTA ITU PADA ALLAH
Ada satu hal yang perlu kira sadari betul dan kita bangun dari dalam diri kita, bahwa cinta itu adalah anugerah dari langit, bahwa cinta itu pemberian dari Allah. Jadi tidaklah mungkin Allah akan memberikan rasa cinta yang membuat seorang hamba bertambah dosa. Itu jelas tidak mungkin. Jadi, yang menambah dosa, yang menambah kejauhan kita dari Allah, pastilah bukan yang namanya cinta.
Jadi, kalau ada rasa yang membuat kita tidak khusyuk dalan sholat, pasti bukan cinta. Kalau ada rasa yang mebuat kita jadi sakit hati, pasti itu bukan cinta. Kalau ada rasa yang kemudian malah membuat kita melakukan perbuatan-perbuatan yang Allah tidak suka, pasti bukan cinta. Itu godaan dari syaitan yang ada didalam hawa nafsu manusia, untuk melemahkan keimanan manusia yang ada didalam hati.
Jangan rusak masa depan seseorang dengan mengatasnamakan cinta yang tulus, dengan janji cinta yang seakan abadi. Bullshit!! tidak ada itu, hanya omong kosong belaka yang tidak mempunyai kekuatan apapun.
Baca Juga : 4 Cara Membedakan antara Cinta dan Hawa Nafsu
Kamu juga, kalau merasakan hati bergetar leih cepat dari biasanya ketika bertemu seseorang yang spesial, jangan terus kamu beri umpan. Tahanlah, netralkan, dan kontrol. Imanmu itu kuat, dan kamu bisa. Karena jika semakin kamu memberinya makan, maka getaran rasa itu akan malah merusakmu dengan menguatkan power di hawa nafsyu.
Memang daya magnetik rasa seakan begitu kuat, selalu saja menarik tubuhmu, pikiranmu, dan hatimu untuk bisa satu frekuensi. Sebenarnya, itu bisa menjadi gaya magnetik negatfi, menarikmu untuk bisa memiliki tanpa sesuai Koridor-Nya. Bahaya!
Kamu yang milenial, kamu yang sekarang sering berduaan dengan lawan jenis, kamu yang begitu intens dengan lawan jenis. Berhati-hatilah dengan hati, jangan sembarang dan mudah terayu tatkala seseorang mengungkapkan rasa atas nama cinta. Itu hanya sebuah kamuflase belaka, namun keseriusan dari cinta adalah menemui wali (orang tua) dan dihadapan walimu untuk akad.
Na'udzubillah... semoga kita semua dijauhkan dari golongan manusia yang biadab tersebut. Semisal, mengatasnamakan cinta hanya ingin bisa memiliki seseorang tanpa harus melalui akad yang sah. Mengatasnamakan cinta, untuk bisa berbuat yang tidak semestinya, sampai merenggut masa depan seseorang.
Ada banyak alasan dengan menggunakan kata cinta, yang sejatinya itu bukanlah cinta namanya, melainkan sebuah gejolak hawa nafsu dari syaitan yang tidak mampu dibentung, sehingga membuat seseorang akan seperti kehilangan kesadaran
Cinta itu Anugerah, menguatkan Iman, bukan malah menambah dosa
Padahal ya, Kamu itu punya iman, yakni sesuatu yang tingkatannya lebih tinggi dari hati. Kamu harus memakai imanmu, untuk bisa mengontrol hatimu yang seringkali merasa tak tentu efek dari cinta.
Baca Juga : 9 ALASAN KENAPA KITA HARUS MENITIPKAN SATU CINTA ITU PADA ALLAH
Ada satu hal yang perlu kira sadari betul dan kita bangun dari dalam diri kita, bahwa cinta itu adalah anugerah dari langit, bahwa cinta itu pemberian dari Allah. Jadi tidaklah mungkin Allah akan memberikan rasa cinta yang membuat seorang hamba bertambah dosa. Itu jelas tidak mungkin. Jadi, yang menambah dosa, yang menambah kejauhan kita dari Allah, pastilah bukan yang namanya cinta.
Jadi, kalau ada rasa yang membuat kita tidak khusyuk dalan sholat, pasti bukan cinta. Kalau ada rasa yang mebuat kita jadi sakit hati, pasti itu bukan cinta. Kalau ada rasa yang kemudian malah membuat kita melakukan perbuatan-perbuatan yang Allah tidak suka, pasti bukan cinta. Itu godaan dari syaitan yang ada didalam hawa nafsu manusia, untuk melemahkan keimanan manusia yang ada didalam hati.
Ingat ya, cinta itu anugerah, jangan dirusak hanya karena untuk memberi makan hawa nafsu yang mungkin sudah terlalu lapar.
Jangan rusak masa depan seseorang dengan mengatasnamakan cinta yang tulus, dengan janji cinta yang seakan abadi. Bullshit!! tidak ada itu, hanya omong kosong belaka yang tidak mempunyai kekuatan apapun.
Baca Juga : 4 Cara Membedakan antara Cinta dan Hawa Nafsu
Kamu juga, kalau merasakan hati bergetar leih cepat dari biasanya ketika bertemu seseorang yang spesial, jangan terus kamu beri umpan. Tahanlah, netralkan, dan kontrol. Imanmu itu kuat, dan kamu bisa. Karena jika semakin kamu memberinya makan, maka getaran rasa itu akan malah merusakmu dengan menguatkan power di hawa nafsyu.
Memang daya magnetik rasa seakan begitu kuat, selalu saja menarik tubuhmu, pikiranmu, dan hatimu untuk bisa satu frekuensi. Sebenarnya, itu bisa menjadi gaya magnetik negatfi, menarikmu untuk bisa memiliki tanpa sesuai Koridor-Nya. Bahaya!
Kamu yang milenial, kamu yang sekarang sering berduaan dengan lawan jenis, kamu yang begitu intens dengan lawan jenis. Berhati-hatilah dengan hati, jangan sembarang dan mudah terayu tatkala seseorang mengungkapkan rasa atas nama cinta. Itu hanya sebuah kamuflase belaka, namun keseriusan dari cinta adalah menemui wali (orang tua) dan dihadapan walimu untuk akad.
Jangan Lupa Tersenyum