Melayu, Lalu Lari dan Tak Mau Berpaling - Puisi
Melayu, Lalu Lari dan Tak Mau Berpaling - Puisi - Sudah lama tidak upload tentang puisi, oleh sebab itu kali ini ada puisi dari seorang muslimah pesisir Kebumen.
Aku hanya butuh maafmu,
atas jalan yang membuatmu tersendat,
atas segala ucapku yang membuatmu menangisi penyesalan di petinggi sana.
Lihat aku coba tatap diriku sebentar,
akupun sama rapuh tampa pengecualian lalu aku bisa apa?
Aku hanya sebagian dari senja yang menua,
dari bunga yang melayu dan dari air yang terlihat dibenak bayangan.
Puisi Lainnya : Sapaan pada sebagian Rindu
Semua hampir semua tak berarti, tak ada sedikit sapa,
remuk lalu aku hancur ditelan derasnya hujan
hidup dalam sebuah penyesalan yang tuli
yang kau sendiri tak pernah paham siapa aku?
Apa tidak lucu?
Aku harus hidup bersamamu
lalu lukaku saja tak mampu kau tutupi rapat-rapat?
Aku seprti penghianat, berhujah dengan ambisiku
yang mulai rancu, sedangkan kata-kataku?
Puisi Lainnya : Cerita Malam tentang Kepastian Hati
Tak kau hiraukan sama sekali.
Selamat menempuh hidup bersamaku dengan hati yang mulai terbuka atas luka,
dengan mata yang mulai menyimpan ribuan arti tak mau menyapa.
Dan selamat menempuh untuk siap tinggal bersamaku
dengan jajaran sepotong kisah luka yang kau tanam pada hati
yang separuhnya tak harus kau tinggali, selamat
Jangan Lupa Tersenyum