Jemputlah Cinta dengan Jalan Mulia, agar Kelak Disatukan atas Restu-Nya
Jemputlah Cinta dengan Jalan Mulia, agar Kelak Disatukan atas Restu-Nya - Seandainya cinta adalah sebuah perahu maka singgasana yang di idam-idamkan adalah sebuah pernikahan.
Mahligai cinta yang selalu jadi misteri, selalu ditunggu-tunggu namun tak pernah tahu kapan menghampiri. Sebuah rahasia yang jauh dari logika. Hanya berusaha untuk bisa menjemputnya dengan jalan yang mulia.
Ukhti, siapa yang tak mengharapkan mahligai tersebut? mungkin dia tidak waras. Dimana kau akan dipertemukan dengan seseorang yang selama ini engkau nantikan kehadirannya, dimana kau dan dia akan saling menuntun jalan yang tak mudah, namun tetep kuat dengan penuh cinta.
Bila waktu yang kita nantikan belum kunjung memberi aba-aba bahkan berita, terkadang beribu cara kita terima tak akan membuatnya menjadi nyata. Karena kita utarakan rasa cinta bukan pada waktunya, bukan pada tempatnya, dan bukan pada caranya.
Walau semua bilang cinta itu fitrah, semua sudah ada tata caranya. Jangan sampai mengatasnamakan fitrah, diri menjadi terlena dengan cinta semu yang tak seharusnya dijalani. Sepertinya halnya mengatasnamakan pacaran syar'i.
Sebagai muslim, seharusnya kita semua paham, bahwa berduaan dengan lawan jenis saja kita tidak diperbolehkan, apalagi sampai pacaran. Ya, meskipun ada jenis pacaran yang diperbolehkan.
Andai dia benar-benar menginginkan engkau menjadi ratu dalam hidupnya, ia tak akan berani mengusikmu mendahului takdir, karena ia tahu seorang ratu hanya dapat dijemput dengan cara yang elegan, bukan dengan sebuah paksaan. Walau pada hakikatnya kau dan dia menjalaninya saling bahagia, sesuatu yang dijalani bukan pada tempatnya akan mendatangkam murka-Nya. Jemputlah dengan jalan mulia, InshaaAllah kelak Allah akan menyatukan dengan cara yang terbaik.
Silahkan Baca : Tabah Menunggu, meski Garis Akhir Tak selalu Menyatukan Aku Bersamamu
Ukhti, bila engkau menemukan seseorang yang berniat mencintaimu. Katakan dengan tegas padanya bahwa aku ingin menjadi seorang mutiara yang berharga, aku hanya ingin dijemput dengan kesungguhan, katakan padanya kesungguhan bukan berarti sebatas keberanianmu mengutarakan cinta padaku. Katakanlah hal tersebut pada Rabb-ku.
Lalu jemput aku pada waliku. Karena bagaimana mungkin kau mau mendekati ciptaan-Nya bila kau tak mau lebih dulu mendekati sang Pencipta-Nya? Aku hanya ingin cinta ini dibangun atas dasar keridhoan-Nya, itu saja.
Ukhti, bila cinta mulai menghampiri, sapa ia dalam sujudmu, dan rajut ia dalam untaian do'a-do'amu. Mintalah cintanya pada Sang Maha Penggenggam Cinta hakiki. Tak ada satupun kata yang sia-sia di hadapan Sang Maha Pengatur Rencana. Jangan sampai jalan yang ditempuh untuk mengutarakan cinta adalah jalan yang dimurkai Rabb kita.
Silahkan Baca : Jika Kamu seorang Wanita, Carilah Lelaki yang Memiliki 11 Sifat-Sifat Ini untuk menjadi Pasanganmu
Maka bila hari ini masih tenang berlenggang di atas jalan cinta yang salah, segeralah tinggalkan
Jemputlah cinta dengan jalan mulia, agar kelak disatukan atas RestuNya. Membangun bahagia bersama hingga kesurga-Nya. InshaaAllah...
Ukhti, siapa yang tak mengharapkan mahligai tersebut? mungkin dia tidak waras. Dimana kau akan dipertemukan dengan seseorang yang selama ini engkau nantikan kehadirannya, dimana kau dan dia akan saling menuntun jalan yang tak mudah, namun tetep kuat dengan penuh cinta.
Bila waktu yang kita nantikan belum kunjung memberi aba-aba bahkan berita, terkadang beribu cara kita terima tak akan membuatnya menjadi nyata. Karena kita utarakan rasa cinta bukan pada waktunya, bukan pada tempatnya, dan bukan pada caranya.
Walau semua bilang cinta itu fitrah, semua sudah ada tata caranya. Jangan sampai mengatasnamakan fitrah, diri menjadi terlena dengan cinta semu yang tak seharusnya dijalani. Sepertinya halnya mengatasnamakan pacaran syar'i.
Sebagai muslim, seharusnya kita semua paham, bahwa berduaan dengan lawan jenis saja kita tidak diperbolehkan, apalagi sampai pacaran. Ya, meskipun ada jenis pacaran yang diperbolehkan.
Andai dia benar-benar menginginkan engkau menjadi ratu dalam hidupnya, ia tak akan berani mengusikmu mendahului takdir, karena ia tahu seorang ratu hanya dapat dijemput dengan cara yang elegan, bukan dengan sebuah paksaan. Walau pada hakikatnya kau dan dia menjalaninya saling bahagia, sesuatu yang dijalani bukan pada tempatnya akan mendatangkam murka-Nya. Jemputlah dengan jalan mulia, InshaaAllah kelak Allah akan menyatukan dengan cara yang terbaik.
Silahkan Baca : Tabah Menunggu, meski Garis Akhir Tak selalu Menyatukan Aku Bersamamu
Ukhti, bila engkau menemukan seseorang yang berniat mencintaimu. Katakan dengan tegas padanya bahwa aku ingin menjadi seorang mutiara yang berharga, aku hanya ingin dijemput dengan kesungguhan, katakan padanya kesungguhan bukan berarti sebatas keberanianmu mengutarakan cinta padaku. Katakanlah hal tersebut pada Rabb-ku.
Lalu jemput aku pada waliku. Karena bagaimana mungkin kau mau mendekati ciptaan-Nya bila kau tak mau lebih dulu mendekati sang Pencipta-Nya? Aku hanya ingin cinta ini dibangun atas dasar keridhoan-Nya, itu saja.
Ukhti, bila cinta mulai menghampiri, sapa ia dalam sujudmu, dan rajut ia dalam untaian do'a-do'amu. Mintalah cintanya pada Sang Maha Penggenggam Cinta hakiki. Tak ada satupun kata yang sia-sia di hadapan Sang Maha Pengatur Rencana. Jangan sampai jalan yang ditempuh untuk mengutarakan cinta adalah jalan yang dimurkai Rabb kita.
Silahkan Baca : Jika Kamu seorang Wanita, Carilah Lelaki yang Memiliki 11 Sifat-Sifat Ini untuk menjadi Pasanganmu
Maka bila hari ini masih tenang berlenggang di atas jalan cinta yang salah, segeralah tinggalkan
Jemputlah cinta dengan jalan mulia, agar kelak disatukan atas RestuNya. Membangun bahagia bersama hingga kesurga-Nya. InshaaAllah...
Penulis: Nadhillah Gayvani
Jangan lupa tersenyum