Awan Lenticular di Gunung Semeru, sebuah Fenomena Alam Biasa tapi Bahaya bagi Penerbangan
Awan Lenticular di Gunung Semeru, sebuah Fenomena Alam Biasa tapi Bahaya bagi Penerbangan - Beberapa hari yang lalu sempat viral foto-foto gunung semeru seperti menggunakan Caping, Capingnya terbuat dari awan. Awan Caping/ awan payung, sebenarnya efek bukan karena aneh dan penuh hal mistis, melainkan karena adanya sosial media.
Dan sontak, hal tersebut membuat heboh jagad media online, karena awan mirip payung menutup puncak gunung. Bahkan ada yang sebagian melabeli pemandangan ini sebagai pertanda alam dalam ranah mistis, dengan meng-klaim begitu salah satunya namun itu tak pernah terjadi.
Asal kamu tau saja, jika sesungguhnya pemandangan awan seperti itu sudah kerap dijumpai, termasuk di puncak gunung Semeru. Fenomena alam tersebut dinamakan awan lenticular. Yakni awan stasioner ( awan yang tak bergerak / menetap di satu tempat saja) yang terbentuk di Troposfer, biasanya gerak awan ini tegak luruh dengan arah angin.
Silahkan Baca : Percobaan Letusan Gunung Berapi dengan Bahan Soda Kue dan Cuka
Ketika Awan Lenticular terbentuk, akan bertahan mulai beberapa jam hingga berhari-hari kemudian lamanya. Meski terlihat unik dan begitu indah, sejatinya awan ini sangat berbahaya. Terbentuknya di puncak gunung menandakan bahwa hembusan angin setaraf badai.
Awan Lenticular sangat ditakuti oleh pilot penerbangan. Karena bagi pesawat, pusaran angin yang membentuk awan lenticular ini sangatlah berbahaya, ini dikarenakan bersifat turbulen, turbulen sendiir maksudnya gerakan udara yang tidak beraturan akibat perbedaan tekanan dan suhu. Jika melewati awan lenticular bisa membuat pesawat akan terguncang-guncang hingga kehilangan altitude dengan cepat.
Ini berlawanan dengan persepsi umum, padahal awan lenticular justru sering dijumpai. Termasuk di puncak gunung sekalipun. Dalam catatan selama 2 tahun terakhir, bahwa awan lentikular berkali-kali muncul di puncak Gunung Merapi. Meski catatan ini dikarenakan tersedianya sistem CCTV pemantau Merapi sehingga situasi gunung bisa diamati terus-menerus. Awan lentikular juga dilaporkan pernah terbentuk di Gunung Ciremai dan juga di Gunung Slamet. Serta masih banyak lagi.
Silahkan Baca : Fakta-Fakta Menarik tentang Planet Bumi yang Perlu Diketahui
Jadi ini adalah awan biasa, jangan parno terlebih dahulu jika melihat fenomena alam Awan Lenticular. Perlu diingat juga, jika wan lenticular tidak ada kaitannya dengan aktivitas vulkanik sebuah gunung berapi. Dan juga tak perlu ditafsirkan macam-macam karena sering terjadi.
Penulis : Yogi Permana
Pustaka : FB Ma'rufin Sudibyo
www.kaskus.co.id
Dan sontak, hal tersebut membuat heboh jagad media online, karena awan mirip payung menutup puncak gunung. Bahkan ada yang sebagian melabeli pemandangan ini sebagai pertanda alam dalam ranah mistis, dengan meng-klaim begitu salah satunya namun itu tak pernah terjadi.
Penjelasan mengenai Fenomena Awan Lenticular di Gunung Semeru
Asal kamu tau saja, jika sesungguhnya pemandangan awan seperti itu sudah kerap dijumpai, termasuk di puncak gunung Semeru. Fenomena alam tersebut dinamakan awan lenticular. Yakni awan stasioner ( awan yang tak bergerak / menetap di satu tempat saja) yang terbentuk di Troposfer, biasanya gerak awan ini tegak luruh dengan arah angin.
Silahkan Baca : Percobaan Letusan Gunung Berapi dengan Bahan Soda Kue dan Cuka
Ketika Awan Lenticular terbentuk, akan bertahan mulai beberapa jam hingga berhari-hari kemudian lamanya. Meski terlihat unik dan begitu indah, sejatinya awan ini sangat berbahaya. Terbentuknya di puncak gunung menandakan bahwa hembusan angin setaraf badai.
Awan Lenticular sangat ditakuti oleh pilot penerbangan. Karena bagi pesawat, pusaran angin yang membentuk awan lenticular ini sangatlah berbahaya, ini dikarenakan bersifat turbulen, turbulen sendiir maksudnya gerakan udara yang tidak beraturan akibat perbedaan tekanan dan suhu. Jika melewati awan lenticular bisa membuat pesawat akan terguncang-guncang hingga kehilangan altitude dengan cepat.
Ini berlawanan dengan persepsi umum, padahal awan lenticular justru sering dijumpai. Termasuk di puncak gunung sekalipun. Dalam catatan selama 2 tahun terakhir, bahwa awan lentikular berkali-kali muncul di puncak Gunung Merapi. Meski catatan ini dikarenakan tersedianya sistem CCTV pemantau Merapi sehingga situasi gunung bisa diamati terus-menerus. Awan lentikular juga dilaporkan pernah terbentuk di Gunung Ciremai dan juga di Gunung Slamet. Serta masih banyak lagi.
Silahkan Baca : Fakta-Fakta Menarik tentang Planet Bumi yang Perlu Diketahui
Jadi ini adalah awan biasa, jangan parno terlebih dahulu jika melihat fenomena alam Awan Lenticular. Perlu diingat juga, jika wan lenticular tidak ada kaitannya dengan aktivitas vulkanik sebuah gunung berapi. Dan juga tak perlu ditafsirkan macam-macam karena sering terjadi.
Berikut Beberapa Foto Awan Lenticular yang sama dengan yang terjadi di gunung semeru.
Pustaka : FB Ma'rufin Sudibyo
www.kaskus.co.id
Doa kami, Semoga rezeki berlimpah untuk sobat semua hari ini. Aamiin