Usaha Keras Ibunya membuat Maariya Berhasil Menghafal Al Qur'an dalam Waktu 2 Tahun
Usaha Keras Ibunya membuat Maariya Berhasil Menghafal Al Qur'an dalam Waktu 2 Tahun - Kita sangatlah beruntung bisa hidup di Indonesia, apalagi bagi kita yang muslim. Bagaimana tidak beruntung? di Indonesia kita bisa beribadah dengna tenang, tanpa adanya tekanan.
Bisa mengaji, bisa pengajian, bisa tausiyah, bisa bersedekah, bahkan sampai menarik sedekah ketika ada musibah bencana. Seperti banjir, dan lain sebagainya. Sedekah untuk kemanusiaan. Bagi yang bersedekah, tidak peduli juga mau buat apa uangnya.
Akan tetapi, di Negara lain, terutama di Benua Eropa, banyak yang untuk sholat saja mesti sembunyi-sembunyi. Karena disana Agama Islam bukan menjadi yang mayorits. Salah satu negara di Eropa tersebut adalah Inggris.
Meskipun bukan negara yang mayotitas muslim, namun meskipun menjadi yang mayoritas, bukan berarti tidak ada peluang untuk belajar Islam. Seorang gadis bernama Maariya yang berasal dari Luton patut menjadi Inspirasi untuk kita semua.
Silahkan Baca : Teguran Keras untuk Kita dari Kisah Gadis Kecil Penjual Tisu di Stasiun Cawang
Maariya merupakan penghafal Al Qur'an di Negara yang islam menjadi minoritas. Ia mulai menhafal Al Qur’an sejak masih di usia dini menjadi sebuah kebanggan tersendiri. Tepatnya Maariya sudah mulai menghafal Al Qur’an sejak ia berumur 5 tahun, masih sangat muda belia. Dan yang pertama kali dia hafal adalah surah Yasin, yang merupakan sebuah tantangan kepadanya dalam kegiatan amat untuk Suriah.
Kisahnya dalam menghafal Al Qur'an terus berlanjut, sampai bisa menghafal Juzz ke 30 Al Qur'an saat dia di Madrasah lokal. Menurut Ibunya, Maariya merupakan anak yang cepat mengerti dan paham, dengan kata lain dia adalah seorang pembelajar yang hebat. Selain itu Ibunya juga ingin Maariya menjadi seorang Hafidzah.
Karena tidak adanya fasilitas yang lengkap di kelas yang tersedia, maka Ibunya memutuskan untuk membimbing sendiri putrinya sampai menjadi Hafidzah. Ibunya bercerita pada Ilmfeed, bahwa usahanya tersebut tidaklah mudah, dan membutuhkan kesabaran tinggi baik untuk dirinya maupun untuk putrinya.
Keduanya harus mengatur jadwal sedemikian hingga, karena Maariya sendiri akan belajar 5 jam sehari. Sebelum berangkat sekolahpun dimanfaatkan untuk mengajarkan surah atau ayat yang baru. Setelah pulang sekolah, Maariya akan membaca apa yang telah ia pelajari pada pagi hari, kemudian waktu yang lain untuk belajar menghafal adalah setelah makan malam, biasaya digunakan untuk evaluasi.
Namanya anak-anak, pasti ada reward yang diberikan ketika berhasil menyelesaikan tugasnya. Begitu juga dengan Ibunya Maariya, setiap kali Maariya berhasil menghafal sebagian dari surah Al Qur'an, maka Ibunya akan memberikan hadiah pada Maariya. Dan Maariya sendiri meminta hadiah berupa mainan, buku mewarnai atau makan di restoran.
Silahkan Baca : Syayma, Calon Dokter yang meneliti Korelasi Menghafal Al Qur'an dengan Kecerdasan
Semua usaha yang mereka lakukan tersbayar ketika hanya dengan waktu dua tahun saja Maariya berhasil menghafal 30 Juz Al Qur'an tepat diusinya yang baru menginjak 7 tahun. Dan dari Prestasi putrinya tersebut, telah membuat ibunya Maariya menjadi ‘ibu paling bangga yang berjalan di Bumi ini’ dan dia selalu berdoa bahwa “saya selalu hidup dengan apa yang telah dia pelajari”.
MashaaAllah, bener-bener sebuah inspirasi yang sangat positif, memang semua kendali ada pada kedua orang tuanya. Jadi, buat yang sudah menjadi orang tua, bisa mencontek kisahnya.
Bisa mengaji, bisa pengajian, bisa tausiyah, bisa bersedekah, bahkan sampai menarik sedekah ketika ada musibah bencana. Seperti banjir, dan lain sebagainya. Sedekah untuk kemanusiaan. Bagi yang bersedekah, tidak peduli juga mau buat apa uangnya.
Akan tetapi, di Negara lain, terutama di Benua Eropa, banyak yang untuk sholat saja mesti sembunyi-sembunyi. Karena disana Agama Islam bukan menjadi yang mayorits. Salah satu negara di Eropa tersebut adalah Inggris.
Meskipun bukan negara yang mayotitas muslim, namun meskipun menjadi yang mayoritas, bukan berarti tidak ada peluang untuk belajar Islam. Seorang gadis bernama Maariya yang berasal dari Luton patut menjadi Inspirasi untuk kita semua.
Silahkan Baca : Teguran Keras untuk Kita dari Kisah Gadis Kecil Penjual Tisu di Stasiun Cawang
Maariya merupakan penghafal Al Qur'an di Negara yang islam menjadi minoritas. Ia mulai menhafal Al Qur’an sejak masih di usia dini menjadi sebuah kebanggan tersendiri. Tepatnya Maariya sudah mulai menghafal Al Qur’an sejak ia berumur 5 tahun, masih sangat muda belia. Dan yang pertama kali dia hafal adalah surah Yasin, yang merupakan sebuah tantangan kepadanya dalam kegiatan amat untuk Suriah.
Kisahnya dalam menghafal Al Qur'an terus berlanjut, sampai bisa menghafal Juzz ke 30 Al Qur'an saat dia di Madrasah lokal. Menurut Ibunya, Maariya merupakan anak yang cepat mengerti dan paham, dengan kata lain dia adalah seorang pembelajar yang hebat. Selain itu Ibunya juga ingin Maariya menjadi seorang Hafidzah.
Karena tidak adanya fasilitas yang lengkap di kelas yang tersedia, maka Ibunya memutuskan untuk membimbing sendiri putrinya sampai menjadi Hafidzah. Ibunya bercerita pada Ilmfeed, bahwa usahanya tersebut tidaklah mudah, dan membutuhkan kesabaran tinggi baik untuk dirinya maupun untuk putrinya.
Keduanya harus mengatur jadwal sedemikian hingga, karena Maariya sendiri akan belajar 5 jam sehari. Sebelum berangkat sekolahpun dimanfaatkan untuk mengajarkan surah atau ayat yang baru. Setelah pulang sekolah, Maariya akan membaca apa yang telah ia pelajari pada pagi hari, kemudian waktu yang lain untuk belajar menghafal adalah setelah makan malam, biasaya digunakan untuk evaluasi.
Namanya anak-anak, pasti ada reward yang diberikan ketika berhasil menyelesaikan tugasnya. Begitu juga dengan Ibunya Maariya, setiap kali Maariya berhasil menghafal sebagian dari surah Al Qur'an, maka Ibunya akan memberikan hadiah pada Maariya. Dan Maariya sendiri meminta hadiah berupa mainan, buku mewarnai atau makan di restoran.
Silahkan Baca : Syayma, Calon Dokter yang meneliti Korelasi Menghafal Al Qur'an dengan Kecerdasan
Semua usaha yang mereka lakukan tersbayar ketika hanya dengan waktu dua tahun saja Maariya berhasil menghafal 30 Juz Al Qur'an tepat diusinya yang baru menginjak 7 tahun. Dan dari Prestasi putrinya tersebut, telah membuat ibunya Maariya menjadi ‘ibu paling bangga yang berjalan di Bumi ini’ dan dia selalu berdoa bahwa “saya selalu hidup dengan apa yang telah dia pelajari”.
MashaaAllah, bener-bener sebuah inspirasi yang sangat positif, memang semua kendali ada pada kedua orang tuanya. Jadi, buat yang sudah menjadi orang tua, bisa mencontek kisahnya.
Pustaka :
instagram @kisahsemangat
Oleh Yogi Permana
instagram @kisahsemangat
Silahkan Download Ebook Bisnis di bawah ini