Menunda Pekerjaan akan Menggerus Good Mood, Efeknya Mengundang Kegagalan
qerja.com |
Menunda Pekerjaan akan Menggerus Good Mood, Efeknya Mengundang Kegagalan - Sepertinya ini kebiasaan dari kebanyakan orang deh, dimana mereka suka menunda-nunda pekerjaan. Sampai akhirnya, tiba pada saatnya mereka kebingungan karena deadline kerjaan sudah mepet tanpa mereka sadari.
"Siapa yang suka melambat-lambatkan pekerjaan maka tidak akan dipercepat rezekinya," itulah pesan Nabi Muhammad yang kemudian diriwayatkan oleh Imam Muslim.
Maka, lakukan segala sesuatu dengan segera. Ya, segera! Bahkan ketika satu tugas sudah selesai, maka kerjakan tugas lain dengan segera. Jangan menunda. Demikianlah seruan Yang Maha Kuasa.Sering kita diingatkan, dan ada suri Tauladan yang nyata, tapi tetep saja menunda.
Silahkan Baca : Kisah Pertanggungjawaban Seorang Dokter
Menariknya, begitu kita menyelesaikan tugas yang penting, sebenarnya otak kita melepaskan hormon beta-endorphin. Hormon ini adalah remedi alami untuk kebahagiaan. Ini tidak kita sadari, karena setelah selesai satu pekerjaan, kita akan merasakan yang namanya lega dan efeknya seneng. Inilah hormon yang dimaksud.
Dan hati-hati!! Penundaan akan menggerus good mood. Penundaan akan mengundang kegagalan. Penundaan akan memantik masalah demi masalah.
Pesan guru saya, "Kalau kita suka menunda-nunda kerja, yang terjadi BUKANLAH #penundaan hasil. Yang terjadi adalah kegagalan." Kenapa?
Lanjut guru saya, "Saat kita menunda, maka mood akan terganggu. Begitu mood terganggu, semua hal akan terganggu. Dan terjadilah #kegagalan!"
Silahkan Baca : 8 Pekerjaan Part Time untuk Mahasiswa Semester Atas yang Bingung Memanfaatkan Waktu Luangnya
Ya memang benar sekali, penundaan dekat sekali dengan kegagalan. Saran saya, "Selagi itu legal dan halal, ya sudah, lakukan saja. Jangan ditunda." Coba perhatikan kebiasaan orang-orang sukses. Mereka tidak suka menunda pekerjaan.
Apa iya kamu mau meniru mereka-mereka yang suka menunda? apalagi sampai menunda waktu sholat. Hehehe... Yuk mulai sekarang, dikoordinir lagi raga dan jiwa ini, untuk segera menuntaskan pekerjaan sesegera mungkin. Dan juga sholat tepat waktu.
Gimana? Kamu siap praktek? Sekian, Semoga berkah berlimpah.
"Siapa yang suka melambat-lambatkan pekerjaan maka tidak akan dipercepat rezekinya," itulah pesan Nabi Muhammad yang kemudian diriwayatkan oleh Imam Muslim.
Maka, lakukan segala sesuatu dengan segera. Ya, segera! Bahkan ketika satu tugas sudah selesai, maka kerjakan tugas lain dengan segera. Jangan menunda. Demikianlah seruan Yang Maha Kuasa.Sering kita diingatkan, dan ada suri Tauladan yang nyata, tapi tetep saja menunda.
Silahkan Baca : Kisah Pertanggungjawaban Seorang Dokter
Menariknya, begitu kita menyelesaikan tugas yang penting, sebenarnya otak kita melepaskan hormon beta-endorphin. Hormon ini adalah remedi alami untuk kebahagiaan. Ini tidak kita sadari, karena setelah selesai satu pekerjaan, kita akan merasakan yang namanya lega dan efeknya seneng. Inilah hormon yang dimaksud.
Dan hati-hati!! Penundaan akan menggerus good mood. Penundaan akan mengundang kegagalan. Penundaan akan memantik masalah demi masalah.
Pesan guru saya, "Kalau kita suka menunda-nunda kerja, yang terjadi BUKANLAH #penundaan hasil. Yang terjadi adalah kegagalan." Kenapa?
Lanjut guru saya, "Saat kita menunda, maka mood akan terganggu. Begitu mood terganggu, semua hal akan terganggu. Dan terjadilah #kegagalan!"
Silahkan Baca : 8 Pekerjaan Part Time untuk Mahasiswa Semester Atas yang Bingung Memanfaatkan Waktu Luangnya
Ya memang benar sekali, penundaan dekat sekali dengan kegagalan. Saran saya, "Selagi itu legal dan halal, ya sudah, lakukan saja. Jangan ditunda." Coba perhatikan kebiasaan orang-orang sukses. Mereka tidak suka menunda pekerjaan.
Apa iya kamu mau meniru mereka-mereka yang suka menunda? apalagi sampai menunda waktu sholat. Hehehe... Yuk mulai sekarang, dikoordinir lagi raga dan jiwa ini, untuk segera menuntaskan pekerjaan sesegera mungkin. Dan juga sholat tepat waktu.
Gimana? Kamu siap praktek? Sekian, Semoga berkah berlimpah.
Pustaka:
WA Iphho Santosa
Editor: Yogi Permana
Editor: Yogi Permana
Menunda pekerjaan, sama saja kamu menunda kebahagiaan