Habiskan Jatah Kegagalanmu, maka yang Tersisa hanya Kesuksesanmu
Habiskan Jatah Kegagalanmu, maka yang Tersisa hanya Kesuksesanmu - Ada tulisan menarik nih ketika saya membaca di uc news, karena ini cukup bermanfaat akhirnya saya putuskan untuk menuliskannya ulang. Sebuah tulisan yang bisa menjadi motivasi untuk kita semua, bahwa gagal bukan akhir dari segalanya.
Pepatah bijak mengatakan, "jangan takut gagal, karena kalau kamu takut akan kegagalan, kamu tidak akan merasakan kesuksesan". Akan tetapi kalau sering mengalami kegagalan gimana? kan putus asa.
Tenang saja, selalu saja berpikiran positif sama Allah, bahwa Allah lagi membuatmu gagal bukan untuk membuatmu putus asa, melainkan membuatmu banyak belajar untuk bekal ketika nanti kamu sukses.
Bukankah begitu, rerata orang yang sukses pernah mengalami kegagalan yang begitu ganas, dari bangkrut sampai terlilit hutang milyaran rupiah. Kalau kamu yang begitu, mungkin kamu bunuh diri yaa. Hehehe..
Masih ingat kan, jika Allah memberi ujian pada kita sesuai kemampuan kita. Nah, orang-orang yang gagal dengan terlilit hutang milyaran itu bagi Allah akan mampu melewatinya makanya mereka diuji. Dan akhirnya, sukses mereka raih tanpa melupakan Allah.
Nah, tulisan berikut ini dari gagasannya mbak Rosdyana putri yang semoga bisa mencerahkanmu, bisa memotivasimu, dan bisa membuatmu semangat menjalani kegagalan sebagai anugrah dari Allah sebagai bagian dari puzzle kesuksesanmu.
“Aku gagal!”
“Kenapa bisa begini?”
“Aku sudah melakukan yang terbaik.”
Kata-kata diatas mungkin sudah sering kita dengar, bahkan bagi mereka yang terlalu sering mengalami kegagalan, sehingga kadang tak perlu lagi ada kata-kata terucap, yang ada hanyalah perasan hampa yang dihiasi dengan senyum hambar.
Kegagalan merupakan hal yang biasa dialami manusia sebelum menuju kesuksesan, ada sebuah pepatah yang mengatakan “Kegagalan merupakan kesuksesan yang tertunda,”
Lalu, bagaimana dengan mereka yang terlihat selalu sukses?. Sudahlah, nanti kita tanyakan saja pada gelas-gelas kaca.
Kegagalan hanya perlu disikapi dengan perbuatan yang positif, karena dari kegagalan yang tertunda ini ternyata ada hal yang berharga, sebuah pengalaman, yaitu proses yang akan membuat kita menjadi lebih kuat dan mampu untuk menghadapi halang rintang yang menghadang.
Silahkan Baca : Kalau Fokus pada Proses maka Hasilpun akan Bersahabat pada Kita
Ada beberapa poin-poin yang harus ditanamkan pada diri seseorang jika hendak sukses. Antara lain :
1. Kesungguhan.
Kesungguhan, menurut kamus Besar Bahasa Indonesia berawal dari kata dasar sungguh yang memiliki arti berupa perbuatan atau hal yang sungguh- sungguh, dan bahkan sebuah ketulusan. Sehingga dalam proses mencapai kesuksesan seseorang harus berbuat dengan sungguh-sungguh dan tulus untuk mencapainya.
Ada sebuah pepatah arab yang melukiskan kata kesungguhan ini menjadi hal yang penuh dengan makna, yaitu “Man jadda wa jadda.” Tentu Anda sudah sering mendengarnya bukan? Hanya saja kebanyakan orang hanya tahu namun tidak menerapkannya dalam hidup.
Kata jadda memiliki arti bersungguh-sungguh, wajadda artinya pasti dapat (berhasil) sehingga pepatah ini memiliki arti “Siapa yang bersungguh sungguh pasti akan berhasil."
Sekarang, apa yang dimaksud dengan kalimat bersungguh-sungguh?, bagaimana cara kita bisa bersungguh-sungguh. Caranya tentu sangat mudah sekali. Banyak hal yang bisa dilakukan untuk membuktikan jika kita bersungguh-sungguh, salah satunya adalah melakukan sesuatu yang lebih dari orang lain biasa lakukan. Misalnya, jika orang-orang terbiasa bangun jam lima pagi untuk belajar demi mengikuti ujian maka Anda seharusnya melakukannya (bangun) untuk belajar lebih awal dari mereka.
2. Kesabaran
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kesabaran berasal dari kata dasar sabar, yang artinya ketenangan hati. sehingga setelah melakukan usaha dengan sunguh-sungguh maka kita perlu bersabar atau menenangkan hati.
Orang yang sabar tentunya akan beruntung, seperti pepatah arab yang mengatakan "Man shabbara zhafira." Sabar untuk tidak mudah berputus asa, dan tidak hanya menunggu.
Selama bersabar kita bisa melakukan inovasi-inovasi baru yang kreatif sehingga akan menambah pengalaman positif yang akan membawa keberuntungan kelak.
3. Berjalan di jalur-Nya.
Man Saaro 'Alaa Darbi Washola (Siapa yang berjalan di jalur-Nya akan sampai), dengan kata lain mental dan tingkah laku yang baik juga menentukan kesuksesan tersebut. Kesuksesan yang dicapai tidak akan bertahan lama apabila tidak disertai dengan tingkah dan mental yang baik.
Silahkan Baca : Kerinduan, sebuah Ujian yang harus Diselesaikan dalam Ketaatan
Maka, sebenarnya bukanlah rindu yang berat. Tapi mempertahankan kesuksesan itu yang berat. Benar bukan?
4. Percaya diri
Kepercayaan diri merupakan salah satu hal yang paling penting untuk menentukan kesuksesan seseorang. kepercayaan diri tiap orang berbeda-beda, masing-masing bisa menciptakan cara untuk membuat dirinya menjadi lebih PD, unik bukan?
Salah satunya dengan membuat sebuah pertahanan bagi diri sendiri. membuat kata- kata yang nyaman dan dapat menguatkan hati kita. Seperti halnya Saya, percaya dengan kata-kata bahwa kegagalan itu pastilah memiliki batas atau jatah tersendiri.
"Jadi, habiskan saja jatah kegagalanmu tak peduli berapa banyak, jikalau jatah kegagalan ini telah habis, maka hanya ada sukses yang membentang di hadapan,"
"Ayo terus mencoba, dan habiskan saja!”
Pepatah bijak mengatakan, "jangan takut gagal, karena kalau kamu takut akan kegagalan, kamu tidak akan merasakan kesuksesan". Akan tetapi kalau sering mengalami kegagalan gimana? kan putus asa.
Tenang saja, selalu saja berpikiran positif sama Allah, bahwa Allah lagi membuatmu gagal bukan untuk membuatmu putus asa, melainkan membuatmu banyak belajar untuk bekal ketika nanti kamu sukses.
Bukankah begitu, rerata orang yang sukses pernah mengalami kegagalan yang begitu ganas, dari bangkrut sampai terlilit hutang milyaran rupiah. Kalau kamu yang begitu, mungkin kamu bunuh diri yaa. Hehehe..
Masih ingat kan, jika Allah memberi ujian pada kita sesuai kemampuan kita. Nah, orang-orang yang gagal dengan terlilit hutang milyaran itu bagi Allah akan mampu melewatinya makanya mereka diuji. Dan akhirnya, sukses mereka raih tanpa melupakan Allah.
Nah, tulisan berikut ini dari gagasannya mbak Rosdyana putri yang semoga bisa mencerahkanmu, bisa memotivasimu, dan bisa membuatmu semangat menjalani kegagalan sebagai anugrah dari Allah sebagai bagian dari puzzle kesuksesanmu.
“Aku gagal!”
“Kenapa bisa begini?”
“Aku sudah melakukan yang terbaik.”
Kata-kata diatas mungkin sudah sering kita dengar, bahkan bagi mereka yang terlalu sering mengalami kegagalan, sehingga kadang tak perlu lagi ada kata-kata terucap, yang ada hanyalah perasan hampa yang dihiasi dengan senyum hambar.
Kegagalan merupakan hal yang biasa dialami manusia sebelum menuju kesuksesan, ada sebuah pepatah yang mengatakan “Kegagalan merupakan kesuksesan yang tertunda,”
Lalu, bagaimana dengan mereka yang terlihat selalu sukses?. Sudahlah, nanti kita tanyakan saja pada gelas-gelas kaca.
Kegagalan hanya perlu disikapi dengan perbuatan yang positif, karena dari kegagalan yang tertunda ini ternyata ada hal yang berharga, sebuah pengalaman, yaitu proses yang akan membuat kita menjadi lebih kuat dan mampu untuk menghadapi halang rintang yang menghadang.
Silahkan Baca : Kalau Fokus pada Proses maka Hasilpun akan Bersahabat pada Kita
Ada beberapa poin-poin yang harus ditanamkan pada diri seseorang jika hendak sukses. Antara lain :
1. Kesungguhan.
Kesungguhan, menurut kamus Besar Bahasa Indonesia berawal dari kata dasar sungguh yang memiliki arti berupa perbuatan atau hal yang sungguh- sungguh, dan bahkan sebuah ketulusan. Sehingga dalam proses mencapai kesuksesan seseorang harus berbuat dengan sungguh-sungguh dan tulus untuk mencapainya.
Ada sebuah pepatah arab yang melukiskan kata kesungguhan ini menjadi hal yang penuh dengan makna, yaitu “Man jadda wa jadda.” Tentu Anda sudah sering mendengarnya bukan? Hanya saja kebanyakan orang hanya tahu namun tidak menerapkannya dalam hidup.
Kata jadda memiliki arti bersungguh-sungguh, wajadda artinya pasti dapat (berhasil) sehingga pepatah ini memiliki arti “Siapa yang bersungguh sungguh pasti akan berhasil."
Sekarang, apa yang dimaksud dengan kalimat bersungguh-sungguh?, bagaimana cara kita bisa bersungguh-sungguh. Caranya tentu sangat mudah sekali. Banyak hal yang bisa dilakukan untuk membuktikan jika kita bersungguh-sungguh, salah satunya adalah melakukan sesuatu yang lebih dari orang lain biasa lakukan. Misalnya, jika orang-orang terbiasa bangun jam lima pagi untuk belajar demi mengikuti ujian maka Anda seharusnya melakukannya (bangun) untuk belajar lebih awal dari mereka.
2. Kesabaran
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kesabaran berasal dari kata dasar sabar, yang artinya ketenangan hati. sehingga setelah melakukan usaha dengan sunguh-sungguh maka kita perlu bersabar atau menenangkan hati.
Orang yang sabar tentunya akan beruntung, seperti pepatah arab yang mengatakan "Man shabbara zhafira." Sabar untuk tidak mudah berputus asa, dan tidak hanya menunggu.
Selama bersabar kita bisa melakukan inovasi-inovasi baru yang kreatif sehingga akan menambah pengalaman positif yang akan membawa keberuntungan kelak.
3. Berjalan di jalur-Nya.
Man Saaro 'Alaa Darbi Washola (Siapa yang berjalan di jalur-Nya akan sampai), dengan kata lain mental dan tingkah laku yang baik juga menentukan kesuksesan tersebut. Kesuksesan yang dicapai tidak akan bertahan lama apabila tidak disertai dengan tingkah dan mental yang baik.
Silahkan Baca : Kerinduan, sebuah Ujian yang harus Diselesaikan dalam Ketaatan
Maka, sebenarnya bukanlah rindu yang berat. Tapi mempertahankan kesuksesan itu yang berat. Benar bukan?
4. Percaya diri
Kepercayaan diri merupakan salah satu hal yang paling penting untuk menentukan kesuksesan seseorang. kepercayaan diri tiap orang berbeda-beda, masing-masing bisa menciptakan cara untuk membuat dirinya menjadi lebih PD, unik bukan?
Salah satunya dengan membuat sebuah pertahanan bagi diri sendiri. membuat kata- kata yang nyaman dan dapat menguatkan hati kita. Seperti halnya Saya, percaya dengan kata-kata bahwa kegagalan itu pastilah memiliki batas atau jatah tersendiri.
"Jadi, habiskan saja jatah kegagalanmu tak peduli berapa banyak, jikalau jatah kegagalan ini telah habis, maka hanya ada sukses yang membentang di hadapan,"
"Ayo terus mencoba, dan habiskan saja!”
Gagal bukanlah akhir, tapi gagal adalah tangga yang berlubang untuk membuatmu meloncat ketangga yang lebih tinggi