Panasnya Perang Obor Tegalsambi Jepara
Panasnya Perang Obor Tegalsambi Jepara - Tarian tradisional sekarang sudah jarang diminati, kebanyakan para remaja lebih cenderung memilih tarian modern. Entah kenapa mereka lebih memilih yang demikian, lagian juga media televisi lebih memilih menyiarkan atau membuat acara-acara dengan tarian-tarian modern sebagai latarnya. Bahkan beberapa tahun yang lalu sempet juga sebuah stasiun telvisi membuat ajang bergengsi mengenai tarian. Sebagian peserta yang ikut pun menampilkan tarian yang modern dengan gaya yang kebaratan.
Hal-hal tersebut menjadi salah satu penyebab, tari tradisional perlahan terkubur. Hanya acara-acara yang bertema budaya sajalah yang masih bisa menghidupkan tarian tradisional. Terutama di kota-kota yang begitu kental akan sarat budaya, seperti jogja, solo dan magelang.
Sejatinya Indonesia mempunyai kekayaan budaya, terutama dalam hal tarian tradisional. Dari Sabang sampai Merauke mempunyai tarian khasnya masing-masing. Dan ketika saya diajak untuk bergabung dengan Genpi yakni Generasi Pesona Indonesia di Borobudur Internasional Festival, saya berkesempatan menyaksikan langsung tarian-tarian tradisional dari daerah-daerah di Indonesia. Ada juga tarian tradisional dari Negara Lain.
Tarian yang ditampilkan saat saya disana salah satunya adalah Tarian Perang Obor dari Jepara. Pertama yang keluar adalah gadis-gadis dengan pakaian tradisionalnya yang terlihat begitu anggun, dengan gerak tubuh yang luwes. Para penari berputar-putar, ada 100 lebih mata kamera yang melotot mengamati para penari tersebut.
Selang beberapa menit, dari samping muncul para lelaki yang bertelanjang dada dengan membawa pelepah daun kelapa yang dibungkus pelepah daun pisang, yang dibuat gulungan yang ukuran cukup besar. Mereka masuk dengan berbaris satu persatu.
Aksinya pun semakin menarik tatkala para pembawa gulungan pelepah tersebut turun dari panggung dan menuju lapangan terbuka. Terus menyalakan api, dan masing-masing membakar ujung-ujung gulungan. Setelah semua gulungan terbakar, para penari langsung bergerak memutar dan bergerak acak seperti tawuran, saling memukulkan gulungan yang terbakar tadi. Sehingga timbullah percikan-percikan api yang menjadikannya semakin semarak.
Entah panas atau tidak, para penari menikmatinya. Para penonton pun begitu antusias menyaksikannya. Seperti pertunjukkan debus saja, yang kebal terhadap senjata, kalau Perang obror ini kebal terhadap api. Padahal para penari bertelanjang dada.
Asal mula tarian perang obor inididasarkan dari legenda Ki Gemblong yang kla itu dipercaya oleh Kyai Babadan untuk merawat serta menggembalakan ternaknya. Namun suatu waktu, Ki Gemblong malah terlena dengan ikan dan udang yang ada di sungai, sehingga melupakan ternak-ternak yang sedang ia gembalakan, yang kemudian sakit dan mati.
Kyai Babadan yang mengetahuinya merasa tidak terima dengan kelalaian Ki Gemblong, akibat tidak bisa membendug amarahnya, Kyai Babadan kemudian memukul Ki Gemblong dengan obor yang terbuat dari pelapah kelapa tersebut.
Sebagai pembelaan dirinya, Ki Gemblong pun menggunakan obor yang sama. Saat pertarungan sedang berlangsung, keajaiban malah terjadi, tanpa diduga, benturan kedua obor menyebarkan api di tumpukan jerami di sebelah kandang tersebut.
Ternak yang tadinya sakit tiba-tiba menjadi sembuh.. Karena itu, kepercayaan terhadap api obor yang mampu mendatangkan kesehatan dan menolak bala inilah yang digunakan sebagai dasar pelaksanaan upacara Perang Obo.
Kesenian Tari Perang Obor sendiri merupakan kesenian dari daerah Desa Tegalsambi, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara. Dan biasanya tari obor ditampilakan pada saat acara sedekah bumi serta event-event wisata yang diselenggarakan di Jepara karena setiap ditampilkan banyak wisatawan yang datang menyaksikan, termasuk wisatawan mancanegara.
Kalau menurut saya ada banya yang bisa diambil menjadi hikmah dari tarian perang obor. Seperti dari kisah asal mulanya, yakni Ki Gemblong yang mendapatkan kepercayaan dari Kyai Babadan malah seperti melalaikannya, ada pesan dalam tarian ini. Agar setiap diberi kepercayaan, kita haruslah benar-benar menjaga kepercayaan. Jangan sampai membuat kecewa sama orang yang telah mempercayai kita.
Hal tersebut sudah sangat jarang ada mungkin sulit mendapatkannya, mendapatkan kepercayaan dari orang atau menjaga kepercayaan orang.
Hal-hal tersebut menjadi salah satu penyebab, tari tradisional perlahan terkubur. Hanya acara-acara yang bertema budaya sajalah yang masih bisa menghidupkan tarian tradisional. Terutama di kota-kota yang begitu kental akan sarat budaya, seperti jogja, solo dan magelang.
Foto oleh Yogi Permana |
Pertunjukkan Tarian Perang Obor Jepara
Tarian yang ditampilkan saat saya disana salah satunya adalah Tarian Perang Obor dari Jepara. Pertama yang keluar adalah gadis-gadis dengan pakaian tradisionalnya yang terlihat begitu anggun, dengan gerak tubuh yang luwes. Para penari berputar-putar, ada 100 lebih mata kamera yang melotot mengamati para penari tersebut.
Selang beberapa menit, dari samping muncul para lelaki yang bertelanjang dada dengan membawa pelepah daun kelapa yang dibungkus pelepah daun pisang, yang dibuat gulungan yang ukuran cukup besar. Mereka masuk dengan berbaris satu persatu.
Aksinya pun semakin menarik tatkala para pembawa gulungan pelepah tersebut turun dari panggung dan menuju lapangan terbuka. Terus menyalakan api, dan masing-masing membakar ujung-ujung gulungan. Setelah semua gulungan terbakar, para penari langsung bergerak memutar dan bergerak acak seperti tawuran, saling memukulkan gulungan yang terbakar tadi. Sehingga timbullah percikan-percikan api yang menjadikannya semakin semarak.
Entah panas atau tidak, para penari menikmatinya. Para penonton pun begitu antusias menyaksikannya. Seperti pertunjukkan debus saja, yang kebal terhadap senjata, kalau Perang obror ini kebal terhadap api. Padahal para penari bertelanjang dada.
Sejarah Tarian Perang Obor Tegalsambi Jepara
Asal mula tarian perang obor inididasarkan dari legenda Ki Gemblong yang kla itu dipercaya oleh Kyai Babadan untuk merawat serta menggembalakan ternaknya. Namun suatu waktu, Ki Gemblong malah terlena dengan ikan dan udang yang ada di sungai, sehingga melupakan ternak-ternak yang sedang ia gembalakan, yang kemudian sakit dan mati.
Kyai Babadan yang mengetahuinya merasa tidak terima dengan kelalaian Ki Gemblong, akibat tidak bisa membendug amarahnya, Kyai Babadan kemudian memukul Ki Gemblong dengan obor yang terbuat dari pelapah kelapa tersebut.
Sebagai pembelaan dirinya, Ki Gemblong pun menggunakan obor yang sama. Saat pertarungan sedang berlangsung, keajaiban malah terjadi, tanpa diduga, benturan kedua obor menyebarkan api di tumpukan jerami di sebelah kandang tersebut.
Ternak yang tadinya sakit tiba-tiba menjadi sembuh.. Karena itu, kepercayaan terhadap api obor yang mampu mendatangkan kesehatan dan menolak bala inilah yang digunakan sebagai dasar pelaksanaan upacara Perang Obo.
Kesenian Tarian Perang Obor dari daerah mana?
Kesenian Tari Perang Obor sendiri merupakan kesenian dari daerah Desa Tegalsambi, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara. Dan biasanya tari obor ditampilakan pada saat acara sedekah bumi serta event-event wisata yang diselenggarakan di Jepara karena setiap ditampilkan banyak wisatawan yang datang menyaksikan, termasuk wisatawan mancanegara.
Makna yang terkandung dalam Budaya Tarian Perang Obor
Kalau menurut saya ada banya yang bisa diambil menjadi hikmah dari tarian perang obor. Seperti dari kisah asal mulanya, yakni Ki Gemblong yang mendapatkan kepercayaan dari Kyai Babadan malah seperti melalaikannya, ada pesan dalam tarian ini. Agar setiap diberi kepercayaan, kita haruslah benar-benar menjaga kepercayaan. Jangan sampai membuat kecewa sama orang yang telah mempercayai kita.
Hal tersebut sudah sangat jarang ada mungkin sulit mendapatkannya, mendapatkan kepercayaan dari orang atau menjaga kepercayaan orang.
Untuk lebih jelasnya mengenai Perang Obor Jepara itu seperti apa panasnya? temen-temen bisa menontonnya langsung ke Jepara, tepatnya ke Tegalsambi. Atau bisa melihat video panasnya perang obor tegalsambi jepara berikut ini.
Pustaka
wikipedia.org
wikipedia.org
Doa kami, Semoga rezeki berlimpah untuk sobat semua hari ini. Aamiin