Pasangan ini Berbisnis Batik Bermodal Uang Amplop Nikah dari Para Tamu
Membangun bisnis Batik bersama sang suami dengan modal uang amplop dari para tamu saat pernikahan mereka
Atmosterku.com | Pasangan ini Berbisnis Batik Bermodal Uang Amplop Nikah dari Para Tamu - Menikah ketika materi belum didapatkan, atau ketika belum mapan, apa iya? nanti istr mau dikasih makan apa? kemungkinan seperti itulah yang dirasakan para pemuda yang belum mapan dalam hal materiil. Takut untuk mendekati seorang perempuan yang sudah menyentuh hatinya, hanya karena belum sampai pada tahap kemapanan.
Nah, dari sebab diatas, bisa jadi kisah berikut ini bisa menjadi sedikit pencerahan. Menjadi sebuah solusi, agar tidak lagi takut pada mind set "belum mapan". Sebuah kisah dari pasangan mudah yang menikah di umur 18 tahun dan kemudian memulai usaha dengan bermodal uang amplop dari para tamu undangan. Silahkan dibaca dengan seksama, semoga bisa menjadi motivasi.
Sally Giovanny adalah sosok dibalik Batik Trusmi khas Cirebon yang kini menjadi salah satu identitas wisata kota Cirebon.
Tahukah kamu, butik yang kini sudah memiliki banyak showroom di kota-kota besar di Indonesia ini dulunya dirintis oleh pasangan pengantin muda yang membuka bisnis dari modal uang amplop nikah yang diberikan para tamu.
Silahkan Baca : Berawal dari Komunikasi Sederhana, Dilanjut dengan Saling Curhat
Bolehkah Seorang Wanita Menawarkan Diri kepada Laki-laki untuk Meminta Dinikahi?
Muslimah cantik yang lahir dari keluarga sederhana ini telah memutuskan untuk mencari nafkah sendiri selepas SMA demi membantu orangtuanya. Sally juga memutuskan untuk menikah di usia yang cukup muda, ia menikah dengan sang suami Ibnu Riyanto saat keduanya masih berusia 18 tahun.
Sally membangun bisnis Butik Trusmi bersama sang suami dengan modal uang amplop dari para tamu saat pernikahan mereka. ”Uang yang terkumpul sekitar Rp17 juta, itulah modal awal saya,” ujarnya
Mereka menyulap rumah di Jl. Trusmi Kulon No.129 tempat mereka tinggal menjadi ruang pamer batik dengan nama batik IBR. Dengan dua karyawan, Sally dan Ibnu memulai usaha batik mereka. Pada saat itu batik memang belum se-booming sekarang sehingga bisnis yang mereka jalani belum seramai sekarang.
Baru dua tahun setelah bisnisnya berjalan, setelah batik asal Indonesia ditetapkan UNESCO sebagai warisan dunia, permintaan batik semakin meninggi dan bisnis Sally dan Ibnu pun semakin maju. Bahkan, Pusat Grosir Batik Trusmi milik Sally dan Ibnu telah meraih rekor muri sebagai ruang pamer terbesar di tanah air pada tahun 2013 lalu.
Dengan konsep one stop shopping, pengunjung bukan hanya bisa belanja batik, tapi juga dapat menikmati berbagai kuliner khas Cirebon, belanja oleh-oleh khas Cirebon dan belajar membatik di workshop batik.
Wah, seru sekali ya, bisnis muslimah cantik satu ini. Semoga bisa menginspirasi para muslimah di luar sana yang masih berjuang untuk mewujudkan mimpinya.
Sebuah mentalitas tinggi yang ditunjukkan keduanya, diusia muda 18 tahun memilih menikah, disaat seumuran mereka lagi asyik memlih untuk mencicipi ngerinya pacaran. Mereka berdua, sudah yakin dengan menikah. MashaaAllah...
Sebuah kisah yang bisa menjadi inspirasi anak muda, agar masa mudanya bukan digunakan untuk melakukan kegiatan yang diluar koridhorNya.
Tetep semangat selalu, perubahan berasal dari dalam diri. Kemajuan negara berasal dari Positifnya para generasi mudanya.
Silahkan Baca : Penyakit Keumuman Manusia, Tidak ada yang Bisa Lepas Darinya
Nah, dari sebab diatas, bisa jadi kisah berikut ini bisa menjadi sedikit pencerahan. Menjadi sebuah solusi, agar tidak lagi takut pada mind set "belum mapan". Sebuah kisah dari pasangan mudah yang menikah di umur 18 tahun dan kemudian memulai usaha dengan bermodal uang amplop dari para tamu undangan. Silahkan dibaca dengan seksama, semoga bisa menjadi motivasi.
Sally Giovanny adalah sosok dibalik Batik Trusmi khas Cirebon yang kini menjadi salah satu identitas wisata kota Cirebon.
Tahukah kamu, butik yang kini sudah memiliki banyak showroom di kota-kota besar di Indonesia ini dulunya dirintis oleh pasangan pengantin muda yang membuka bisnis dari modal uang amplop nikah yang diberikan para tamu.
Silahkan Baca : Berawal dari Komunikasi Sederhana, Dilanjut dengan Saling Curhat
Bolehkah Seorang Wanita Menawarkan Diri kepada Laki-laki untuk Meminta Dinikahi?
Muslimah cantik yang lahir dari keluarga sederhana ini telah memutuskan untuk mencari nafkah sendiri selepas SMA demi membantu orangtuanya. Sally juga memutuskan untuk menikah di usia yang cukup muda, ia menikah dengan sang suami Ibnu Riyanto saat keduanya masih berusia 18 tahun.
Sally membangun bisnis Butik Trusmi bersama sang suami dengan modal uang amplop dari para tamu saat pernikahan mereka. ”Uang yang terkumpul sekitar Rp17 juta, itulah modal awal saya,” ujarnya
Mereka menyulap rumah di Jl. Trusmi Kulon No.129 tempat mereka tinggal menjadi ruang pamer batik dengan nama batik IBR. Dengan dua karyawan, Sally dan Ibnu memulai usaha batik mereka. Pada saat itu batik memang belum se-booming sekarang sehingga bisnis yang mereka jalani belum seramai sekarang.
Baru dua tahun setelah bisnisnya berjalan, setelah batik asal Indonesia ditetapkan UNESCO sebagai warisan dunia, permintaan batik semakin meninggi dan bisnis Sally dan Ibnu pun semakin maju. Bahkan, Pusat Grosir Batik Trusmi milik Sally dan Ibnu telah meraih rekor muri sebagai ruang pamer terbesar di tanah air pada tahun 2013 lalu.
Silahkan Baca
Dengan konsep one stop shopping, pengunjung bukan hanya bisa belanja batik, tapi juga dapat menikmati berbagai kuliner khas Cirebon, belanja oleh-oleh khas Cirebon dan belajar membatik di workshop batik.
Wah, seru sekali ya, bisnis muslimah cantik satu ini. Semoga bisa menginspirasi para muslimah di luar sana yang masih berjuang untuk mewujudkan mimpinya.
Sebuah mentalitas tinggi yang ditunjukkan keduanya, diusia muda 18 tahun memilih menikah, disaat seumuran mereka lagi asyik memlih untuk mencicipi ngerinya pacaran. Mereka berdua, sudah yakin dengan menikah. MashaaAllah...
Sebuah kisah yang bisa menjadi inspirasi anak muda, agar masa mudanya bukan digunakan untuk melakukan kegiatan yang diluar koridhorNya.
Tetep semangat selalu, perubahan berasal dari dalam diri. Kemajuan negara berasal dari Positifnya para generasi mudanya.
Silahkan Baca : Penyakit Keumuman Manusia, Tidak ada yang Bisa Lepas Darinya
Pustaka:
Berbagisemangat.com
Doa kami, Semoga rezeki berlimpah untuk sobat semua hari ini. Aamiin