Ini Nyata Fenomena Pacaran Konsep Syar'i
Dalam model pergaulan ada aja yang dislewengkan maknanya, dari koruptor yang penting baik, atau pacaran konsep syar'i
Atmosterku.com | Ini Nyata Fenomena Pacaran Konsep Syar'i - Pernah mendengar istilah "Pacaran konsep syar'i"? pasti pernah yaa, ditelinga sebenarnya lebih sering terdengar Pacaran Konsep Islami atau Pacaran Islami. Memang ada sih model pacaran konsep syar'i yakni dengan menikah dulu baru pacaran. Tapi yang dimaksud Pacaran konsep syar'i atau pacaran islami disini hanya sebuah alasan untuk membenarkan, seolah-olah itu bisa dilakukan dan baik.
Masih juga belum mengerti mengenai pacaran konsep syar'i. Soalnya dalam aturan islam adanya proses ta'aruf, dan itu melalui perantara untuk mencegah hal-hal yang tak diinginkan atau bisa merubah tujuan awal dari proses ta'aruf. Apalagi kalau sampai sudah saling chat. Fiyuuuh...
Pacaran konsep syar'i itu gimana? ya ngakunya sih tidak pacaran tapi melakukan chat setiap hari dengan dia yang disuka, chat begitu intens, awalnya komunikasi dengan sederhana. Terus telpon-telponan berjam-jam tanpa henti sampa batre habis dan dicolokin charge masih nelp juga, dengan obrolan ngalor ngidul dan malah menjurus tak normal.
Tidak pacaran tapi saling lempar perhatian, tidak pacaran tapi saling baper-baperan. "kita kan tidak pernah berdua, kalau pergi pun cuma nyari buku, atau ngobrol sambil makan dan itu tempat ramai". Tidak pernah berduaan, tapi pergi berdua. Hehehe...
Pacaran konsep syar'i dengan modusnya saling mengingatkan pada kebaikan. Akhirnya menjeremuskan. Kemudian mengingatkan untuk jangan lupa sholat, baca Qur'an, murojaah, bangunin tahajud dan bla-bla lain nya. Tapi akhirnya membawanya pada kemaksiatan. Bukankah saling mengingatkan itu bisa dengan teman yang sejenis. Atau bisa setting alarm hp, wong sekarang udah canggih kok.
Kalau saling mengingatkan gitu bukankah malah jatuhnya bisa jadi ria? atau hanya mau karena ada dia yang bangunin, bukan karena kehendak hati secara pribadi. "Ukh, bangun, udah jam 3. Ayuuuk tahajud". Kemudian dibalas, "iya akhi, ini udah bangun, ya udah sholat dulu yaa, nanti sambung lagi".
Entahlah.....
Perasan suka yang sudah menyerang secara menyeluruh memang menekan dada, rasa pun seakan menyerah tanpa syarat. Dan rasa itu diungkapkan dalam sebuah makna yakni cinta. Cinta memang sulit dibendung, jika datang sebelum waktunya. Atau datang tanpa adanya persiapan diri terutama persiapan hati.
Tak semua orang mampu menahan diri untuk menutup pintu komunikasi dengan orang yang dicintainya. Tak semua sanggup menjaga jarak untuk memuliakan orang yang dicintainya. Bagi mereka bisa selalu bertemu dan dekat adalah sebuah kenyamanan yang tiada duanya. Seperti kutub utara dan selatan magnet yang didekatkan, akan menempel dan sulit dilepaskan.
Bahkan yang tadinya istiqomah menjaga diri, bisa dengan mudahnya hilang kendali. Niatnya sih mungkin baik saling taaruf untuk lebih mengenali sebelum menuju pernikahan syar'i.Tapi permulaannya sudah salah atau mungkin waktunya yang belum tepat. Kurang bersabar menerima ketetapan yang bahkan sudah Allah jamin sebelum kita lahir.
Padahal perihal jodoh tak perlu dijemput dengan jalan yang tidak sesuai aturanNya, bahkan sang teladan sepanjang masa Nabi Muhammad SAW tiak pernah memberi contoh yang demikian. Bukankah kita ingin ibadah sehidup sesurga, kalau caranya sudah tak sesuai aturan? hasilnya gimana? wallahu a'lam...
Jika kalian belum siap memuliakan dengan akad, janganlah ajak dia menuju maksiat. Belajar untuk jauhi dia, lepaskan dengan ikhlas untuk menuju taat. Dengan taat, kalian berarti dalam proses memantaskan diri. Sakit hati dan takut kehilangan, itu hanya sebentar saja, hanya butuh sedikit energi dn waktu untuk melepasnya.
Coba kalau kalian melepas 2 buah magnet yang menempel. hanya butuh sedikit energi dan sedikit waktu kan? ya seperti itulah rasa dihati, jika melepaskan kemudian menautkan hati pada Pencipta Magnet, inshaaAllah, kemuliaan akan kalian dapatkan, serta jodoh kalian pun akan sama kemuliaannya. InshaaAllah, percaya saja karena Allah itu Maha Baik, ingat ya, MAHA BAIK!
Cinta itu diciptakan Mulia dan untuk Memuliakan. Yang merusak dan mengatasnamakan cinta untuk mengajak pacaran, itu salah kaprah. Hanya kamuflase dari nafsu syahwat yang tak terkontrol. Tidak percaya jika itu nafsu syahwat, lihat aja gaya pacaran anak jaman now. Bilangnya cinta-cinta diawal, tapi merusak moral juga. Berhubungan diluar dari semestinya. Na'udzubillah..
Sudah saatnya mari menjaga diri-sendiri dari semua tipu daya nafsu dengan mengkamuflasekan aturan. Termasuk konsep pacaran syar'i atau sering disebut dengan konsep pacaran islami. Lepaskanlah ikatan-ikatan yang tak sesuai syariat untuk menuju pada keridhoan Allah.
Masih juga belum mengerti mengenai pacaran konsep syar'i. Soalnya dalam aturan islam adanya proses ta'aruf, dan itu melalui perantara untuk mencegah hal-hal yang tak diinginkan atau bisa merubah tujuan awal dari proses ta'aruf. Apalagi kalau sampai sudah saling chat. Fiyuuuh...
Pacaran konsep syar'i itu gimana? ya ngakunya sih tidak pacaran tapi melakukan chat setiap hari dengan dia yang disuka, chat begitu intens, awalnya komunikasi dengan sederhana. Terus telpon-telponan berjam-jam tanpa henti sampa batre habis dan dicolokin charge masih nelp juga, dengan obrolan ngalor ngidul dan malah menjurus tak normal.
Tidak pacaran tapi saling lempar perhatian, tidak pacaran tapi saling baper-baperan. "kita kan tidak pernah berdua, kalau pergi pun cuma nyari buku, atau ngobrol sambil makan dan itu tempat ramai". Tidak pernah berduaan, tapi pergi berdua. Hehehe...
Pacaran konsep syar'i dengan modusnya saling mengingatkan pada kebaikan. Akhirnya menjeremuskan. Kemudian mengingatkan untuk jangan lupa sholat, baca Qur'an, murojaah, bangunin tahajud dan bla-bla lain nya. Tapi akhirnya membawanya pada kemaksiatan. Bukankah saling mengingatkan itu bisa dengan teman yang sejenis. Atau bisa setting alarm hp, wong sekarang udah canggih kok.
Kalau saling mengingatkan gitu bukankah malah jatuhnya bisa jadi ria? atau hanya mau karena ada dia yang bangunin, bukan karena kehendak hati secara pribadi. "Ukh, bangun, udah jam 3. Ayuuuk tahajud". Kemudian dibalas, "iya akhi, ini udah bangun, ya udah sholat dulu yaa, nanti sambung lagi".
Silahkan Baca
Entahlah.....
Perasan suka yang sudah menyerang secara menyeluruh memang menekan dada, rasa pun seakan menyerah tanpa syarat. Dan rasa itu diungkapkan dalam sebuah makna yakni cinta. Cinta memang sulit dibendung, jika datang sebelum waktunya. Atau datang tanpa adanya persiapan diri terutama persiapan hati.
Tak semua orang mampu menahan diri untuk menutup pintu komunikasi dengan orang yang dicintainya. Tak semua sanggup menjaga jarak untuk memuliakan orang yang dicintainya. Bagi mereka bisa selalu bertemu dan dekat adalah sebuah kenyamanan yang tiada duanya. Seperti kutub utara dan selatan magnet yang didekatkan, akan menempel dan sulit dilepaskan.
Bahkan yang tadinya istiqomah menjaga diri, bisa dengan mudahnya hilang kendali. Niatnya sih mungkin baik saling taaruf untuk lebih mengenali sebelum menuju pernikahan syar'i.Tapi permulaannya sudah salah atau mungkin waktunya yang belum tepat. Kurang bersabar menerima ketetapan yang bahkan sudah Allah jamin sebelum kita lahir.
Padahal perihal jodoh tak perlu dijemput dengan jalan yang tidak sesuai aturanNya, bahkan sang teladan sepanjang masa Nabi Muhammad SAW tiak pernah memberi contoh yang demikian. Bukankah kita ingin ibadah sehidup sesurga, kalau caranya sudah tak sesuai aturan? hasilnya gimana? wallahu a'lam...
Jika kalian belum siap memuliakan dengan akad, janganlah ajak dia menuju maksiat. Belajar untuk jauhi dia, lepaskan dengan ikhlas untuk menuju taat. Dengan taat, kalian berarti dalam proses memantaskan diri. Sakit hati dan takut kehilangan, itu hanya sebentar saja, hanya butuh sedikit energi dn waktu untuk melepasnya.
Coba kalau kalian melepas 2 buah magnet yang menempel. hanya butuh sedikit energi dan sedikit waktu kan? ya seperti itulah rasa dihati, jika melepaskan kemudian menautkan hati pada Pencipta Magnet, inshaaAllah, kemuliaan akan kalian dapatkan, serta jodoh kalian pun akan sama kemuliaannya. InshaaAllah, percaya saja karena Allah itu Maha Baik, ingat ya, MAHA BAIK!
Cinta itu diciptakan Mulia dan untuk Memuliakan. Yang merusak dan mengatasnamakan cinta untuk mengajak pacaran, itu salah kaprah. Hanya kamuflase dari nafsu syahwat yang tak terkontrol. Tidak percaya jika itu nafsu syahwat, lihat aja gaya pacaran anak jaman now. Bilangnya cinta-cinta diawal, tapi merusak moral juga. Berhubungan diluar dari semestinya. Na'udzubillah..
Sudah saatnya mari menjaga diri-sendiri dari semua tipu daya nafsu dengan mengkamuflasekan aturan. Termasuk konsep pacaran syar'i atau sering disebut dengan konsep pacaran islami. Lepaskanlah ikatan-ikatan yang tak sesuai syariat untuk menuju pada keridhoan Allah.
Re-write post Nadhillah Gayvani
Terima kasih ya telah menyempatkan waktu untuk membaca Ini Nyata Fenomena Pacaran Konsep Syar'i.
Doa kami, Semoga rezeki berlimpah untuk sobat semua hari ini. Aamiin