KEHANCURANKU! AYAH, BUNDA, DENGARLAH..
Atmosferku.com - Mempersembahkan sajak puisi yang berjudul KEHANCURANKU! AYAH, BUNDA, DENGARLAH..
Ilustrasi via @brokenanak |
Saat malam mulai larut
Saat itu pula hatiku mulai terluka kembali
Aku terbujur dalam kekakuan
Mengenang kesedihan dengan kesendirian
Silahkan Baca: Nelayan
Jika waktu itu Ayah tak menamparmu Bu..
Mungkin aku masih menjadi gadis manis yang ceria
Aku tak kuasa mengingat cerita itu
Perlahan aku bergerak
Menatap langit melupakan asa
Tapi....
Apa yang kurasa??
Hanya sakit hati ini mengingatnya
Silahkan Baca: Ayah
Bunda, semakin hari kesepianku tak kunjung berlalu
Ayah pergi entah kemana
Dan kau Bun, kau tak peduli itu!
Silahkan Baca: Sampah
Apakah aku harus seperti mentari?
Tetap bersinar meski mendung datang?
Oh Bunda, kenapa ada pernikahan?
Silahkan Baca: Guru
Aku memang harus berdiri tegar
tapi hatiku.......?
Tak setegar kaki tatkala melangkah
Bunda, aku rindu hangat pelukmu
Aku rindu nasehat Ayah..
Silahkan Baca: Koruptor
Apakah ini akhir cerita dalam hidupku?
Berjalan dalam laju tanpa ada kedamaian?
Dan yang aku rasa, hanya pahit perceraian!
Silahkan Baca: Petani
Aku, aku iri pada mereka
Menyebut nama Ayah Bundanya kala gelisah
Sedang aku? aku.....?
Ayah kemana?
dan Bunda? aku pun tak tahu!
Silahkan Baca: Diujung Mata
Siapa yang akan mampu memangkuku dalam deretan luka?
Kalau orang tua saja aku tak punya?
Aku, Aku hancur berkeping luka
Dan kini aku ingin berakhir dalam sandiwara
Oleh : Dianti Faturrohmah
Penyunting : Yogi Permana
Saat itu pula hatiku mulai terluka kembali
Aku terbujur dalam kekakuan
Mengenang kesedihan dengan kesendirian
Silahkan Baca: Nelayan
Jika waktu itu Ayah tak menamparmu Bu..
Mungkin aku masih menjadi gadis manis yang ceria
Aku tak kuasa mengingat cerita itu
Perlahan aku bergerak
Menatap langit melupakan asa
Tapi....
Apa yang kurasa??
Hanya sakit hati ini mengingatnya
Silahkan Baca: Ayah
Bunda, semakin hari kesepianku tak kunjung berlalu
Ayah pergi entah kemana
Dan kau Bun, kau tak peduli itu!
Silahkan Baca: Sampah
Apakah aku harus seperti mentari?
Tetap bersinar meski mendung datang?
Oh Bunda, kenapa ada pernikahan?
Silahkan Baca: Guru
Aku memang harus berdiri tegar
tapi hatiku.......?
Tak setegar kaki tatkala melangkah
Bunda, aku rindu hangat pelukmu
Aku rindu nasehat Ayah..
Silahkan Baca: Koruptor
Apakah ini akhir cerita dalam hidupku?
Berjalan dalam laju tanpa ada kedamaian?
Dan yang aku rasa, hanya pahit perceraian!
Silahkan Baca: Petani
Aku, aku iri pada mereka
Menyebut nama Ayah Bundanya kala gelisah
Sedang aku? aku.....?
Ayah kemana?
dan Bunda? aku pun tak tahu!
Silahkan Baca: Diujung Mata
Siapa yang akan mampu memangkuku dalam deretan luka?
Kalau orang tua saja aku tak punya?
Aku, Aku hancur berkeping luka
Dan kini aku ingin berakhir dalam sandiwara
Oleh : Dianti Faturrohmah
Penyunting : Yogi Permana
Terima kasih ya telah menyempatkan waktu untuk membaca artikel KEHANCURANKU! AYAH, BUNDA, DENGARLAH..
Mari menjadi pahlawan penyebar kebaikan dengan men-SHARE artikel Ini. Semoga rezeki berlimpah untuk sahabat yang sudah menjadi pahlawan penyebar kebaikan. Aamiin