Negriku Hanyalah Negri Sandiwara
Sebuah puisi dari atmosferku.com yang berjudul Negriku Hanyalah Negri Sandiwara, tentang jeritan pribadi terhadap kondisi Negri pasca Kemerdekaan.
17 Agustus ?
Aku rasa resah datang
Indonesia merintih
BACA JUGA : Pelangi
Tiap berita yang aku dapat
Hanya berita lelayu dari bangsaku
Sungguh berat beban bangsaku
Tiap berita yang aku dapat
Hanya berita lelayu dari bangsaku
Sungguh berat beban bangsaku
BACA JUGA : Tentang Ucapan Itu
Bapak Presiden?
Kenapa sembako dan harga lainnya itu naik?
Kenapa kemiskinan semakin merajalela?
Dan kenapa kejahatan adalah symbol bangsaku
BACA JUGA : Janji Dengan Mawar
Sungguh pedih hari ini melihatnya
Resah nan putus asa
Irama nusantara kini tlah pergi
Tertiup angin dan melayang entah kemana
Sungguh pedih hari ini melihatnya
Resah nan putus asa
Irama nusantara kini tlah pergi
Tertiup angin dan melayang entah kemana
BACA JUGA : Sepasang Sepatu Yang Tertinggal
Kala lalu
Tak sedikit para pahlawan yang gugur dalam pertempuran
Dan diwaktu itu
Tak sedikit harta dan darah yang dikorbankan
Aku menyadari
Kemerdekaan begini mahal
Bahkan menaruhkan beribu nyawa
Apakah ini yang menjadi momok Negara?
Tak banyak para remaja mengabdi
Tak banyak pula mereka mengerti
Derita pahlawanku …
BACA JUGA : Ada Kalanya Aku Bertanya
Pak Presiden?
Sampai kapan kau biarkan semua mahal ?
Apakah kau tak tengok dengan rakyat itu?
Dia tak punya sedikit rupiah untuk membeli beras!
Pak Presiden?
Sampai kapan kau biarkan semua mahal ?
Apakah kau tak tengok dengan rakyat itu?
Dia tak punya sedikit rupiah untuk membeli beras!
BACA JUGA : Gumaman Masa Lalu
Pak Presiden!
Sudah kututup semua cerita
Aku lelah memandang negeri ini
Negri yang penuh dengan SANDIWARA
Pak Presiden!
Sudah kututup semua cerita
Aku lelah memandang negeri ini
Negri yang penuh dengan SANDIWARA
Demikianlah puisi dari atmosferku.com tentang Negriku Hanyalah Negri Sandiwara.
Jika Anda menyukai dan juga bermanfaat untuk yang lain informasi ini,
mohon share dengan memberikan like, twit atau berkomentar di bawah ini yaa sehingga bisa menjadi referensi bagi sahabat semua di jejaring sosial
Anda.
Terima kasih.
Dianti Faturrohmah |