Gerhana Matahari Total Sebagai 'Self Reminder'
Sebuah artikel dari atmosferku.blogspot.com yang berjudul Gerhana Matahari Total Sebagai 'Self Reminder'. Semoga bermanfaat untuk kita menyadari bahwa Gerhana adalah karena KuasaNya, bukan hanya sebuah fenomena antariksa saja.
Dalam minggu ini GMT alias Gerhana Matahari Total menjadi trending topik di beberapa Media Sosial, maupun media online, begitu juga dengan media cetak. Semua berbondong-bondong mengikuti trend, untuk menaikkan trafik pengunjung. Tak hanya pemberitaan dari media, peningkatan pariwisata pasca GMT pun sangat digencarkan. WAAAAOOOOW pokoknya... mungkin ini yang namanya aji mumpung. Entah siapa gurunya aji mumpung sampai bisa sakti kaya ini.
Kota-kota diseluruh Indonesia yang bisa menjadi tempat untuk menyaksikan GMT saling berlomba untuk menarik minat para penikmat GMT. Sangatlah wajar ketika sebagian besar orang berbondong-bondong untuk menyaksikan fenomena alam yang terjadi setiap 33 tahun ini. Tetapi sudahkah anda tahu kenapa fenomena GMT terjadi? atau anda jangan-jangan hanya ikut euforianya saja? akh kalau itu mah sia-sia belaka. Anda harus tahu bagaimana terjadinya Gerhana Matahari Total? apa penting, jelas ini penting. Okelah, akan dipaparkan bagaimana Gerhana Matahari Total beraksi, hehe... (kaya band kotak aja)
Gerhana Matahari terjadi pada saat Matahari, Bulan dan Bumi berada pada orbit yang sejajar horizontal. Bulan berada diantara Matahari dan Bumi, dimana bulan menutupi sinar Matahari yang jatuh ke Bumi. Jarak antara Bulan dengan Matahari lebih jauh daripada jarak antara Bumi dengan Bulan yang lebih dekat.
Pict from Google |
Pada area Umbra dari gambar diatas lah, daerah yang bisa menikmati GMT atau Gerhana Matahari Total, Sedangkan pada area Penumbra masih dapat menikmati Gerhana Matahari, tetapi hanya sebagian.
Tapi pernahkah kita menyadari, bahwa Allah sudah menuliskannya di dalam Kitab Suci Al Qur'an jauh sebelum manusia mengenal sains? Berikut kata Allah dalam Alqur'an
Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan
bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi
perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan
perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan
dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada
orang-orang yang mengetahui.(Qs.Yunus Ayat : 5)
Allah yang mengatur semua pergerakan segala bentuk benda yang DIA ciptakan di alam semesta ini. Pergerakkan Bumi, Bulan, Planet, Komet, Asteroid, meteor serta fenomena gerhana matahari ini. Semua ada dalam aturanNYA, dalam KuasaNYA. Yang manusia anggap ini hanyalah fenomena antariksa saja, padahal Allah yang mengatur dan punya Kuasa 100% atas terjadinya gerhana matahari total ini.
Allah pun telah mewanti-wanti kita tentang GMT, agar kita tidak terjebak dalam euforia yang singkat .
”Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan
bulan. Janganlah kaliann sujud (menyembah) matahari maupun bulan, tapi
bersujudlah kepada Allah yang menciptakannya, jika memang kalian
beribadah hanya kepada-Nya.” (QS Fushshilat: 37)
Serta agar manusia tidak terjebak dalam mitos-mitos gerhana yang menyesatkan seperti akan ada bencana atau kematian jika terjadi Gerhana, maka Rasulullah SAW bersabda ,”Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua ayat (tanda) di antara
ayat-ayat Allah. Tidaklah terjadi gerhana matahari dan bulan karena
kematian seseorang atau karena hidup (lahirnya) seseorang. Apabila
kalian melihat (gerhana) matahari dan bulan, maka berdoalah kepada Allah
dan sholatlah hingga tersingkap kembali.” (HR. Al-Bukhari dan
Muslim)
Luar biasanya Allah dengan egala KuasaNya, sayang sebagai manusi terkadang lalai menyadarinya. Setiap terjadi fenomena alam kita langusng menyiapkan kamera, untuk merekamnya. Naik bukit, naik gunung, turun gunung, pindah ke pulau lain demi bisa menyaksikan fenomena alam yang Maha Dahsyat ini. Tapi sadarkah kita, siapa yang berada dibelakang setiap fenomena alam? itu Allah.
Coba kalau fenomena GMT ini adalah matahari terakhir, bagaimana?akankah bangga kita bisa merekamnya? ataukah Allah yang bangga dan merekam kita karena kita ingat akan KuasaNya?
Seperti yang tertuang dalam al qur'an surah Al Qiyaamah ayat 6-12
Ia bertanya:
"Bilakah hari kiamat itu?" Maka apabila
mata terbelalak (ketakutan), dan apabila
bulan telah hilang cahayanya, dan matahari
dan bulan dikumpulkan, pada hari itu
manusia berkata: "Ke mana tempat lari?" Sekali-kali
tidak! Tidak ada tempat berlindung! Hanya kepada
Tuhanmu sajalah pada hari itu tempat kembali
Coba jika ayat diatas kejadiannya ketika gerhana matahari? sedangkan kita masih terlena dengan kegiatan-kegiatan hura-hura untuk menyambut sang gerhana. Apakah nanti ketika sangkakala dibunyikan, manusia berbondong-bondong untuk merekamnya?? Semoga buat kita yang muslim selalu di lindungi Allah dari sifat keduniaan yang melalaikan. Aamiin..
Ini anjuran Rasulullah SAW jika ada Gerhana, ”Jika kalian melihat kedua gerhana yaitu gerhana matahari dan bulan, bersegeralah menunaikan shalat.” (HR. Bukhar)
Gerhana Matahari hanyalah sebuah fenomena dari sebagian Kuasa Allah untuk menyadarkan manusia akan KuasanNya. Tapi manusia malah menyebutkan hanya sebuah enomena alam yang terjadi dalam kurun waktu tertentu. Gerhana hanya sebuah fenomena cahaya matahari yang redup karena tertutup bulan, coba bayangkan jika matahari beneran redup? siap-siaplah dalam ketakutan dan kepanikan!!
Jadikan GMT sebagai renungan untuk kita menjadi lebih sadar akan segala KuasaNya, dan membuat kita manusia semakin dekat dengan Saang Pencipta Dunia, bukan kita menjadi dekat dengan Dunia.
Demikianlah puisi dari atmosferku.blogspot.com tentang Gerhana Matahari Total Sebagai 'Self Reminder'.
Jika Anda menyukai dan juga bermanfaat untuk yang lain informasi ini, mohon share dengan memberikan like,
twit atau berkomentar di bawah ini sehingga bisa menjadi referensi bagi
sahabat semua di jejaring sosial Anda. Terima kasih.