Al Qur'an Sudah Mengenal Teori Relativitas, Sebelum Einstein

Tapi ada perkecualian; Al Qur'an telah berisi informasi tentang waktu yang
bersifat relatif! Sejumlah ayat yang mengulas hal ini berbunyi:
"Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan,
padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari di
sisi Tuhanmu adalah seperti seribu menurut perhitunganmu." (Al Qur'an, 22:47)
"Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan)
itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut
perhitunganmu." (Al Qur'an, 32:5)
"Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan
dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun." (Al Qur'an, 70:4)
Dalam sejumlah ayat disebutkan bahwa manusia merasakan waktu secara berbeda,
dan bahwa terkadang manusia dapat merasakan waktu sangat singkat sebagai sesuatu
yang lama:
"Allah bertanya: 'Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?'
Mereka menjawab: 'Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka
tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung.' Allah berfirman: 'Kamu tidak
tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui'."
(Al Qur'an, 23:122-114)
Fakta bahwa relativitas waktu disebutkan dengan sangat jelas dalam Al Qur'an,
yang mulai diturunkan pada tahun 610 M, adalah bukti lain bahwa Al Qur'an adalah
Kitab Suci.