Yuk Berkenalan dengan REAKTOR NUKLIR
Reaktor
Nuklir
Reaktor nuklir merupakan tempat terjadinya reaksi nuklir
(reaksi fisi berantai yang terkendali). Berdasarkan fungsinya reaktor nuklir
dibagi menjadi dua, yaitu reaktor penelitian dan reaktor daya. Reaktor
penelitian digunakan untuk tujuan penelitian. Pada reaktor penelitian yang
dimanfaatkan adalah neutron yang dihasilkan dari reaksi nuklir untuk keperluan
berbagai penelitian dan produksi radioisotop. Sedangkan pada reaktor daya yang
dimanfaatkan adalah uap yang diakibatkan dari panas yang bertekanan tinggi
hasil dari reaksi fisi. Kemudian digunakan untuk memutar turbin, sedangkan
neutron yang dihasilkan sebagian diserap dengan elemen batang kendali dan
sebagian lagi digunakan untuk berlangsungnya reaksi berantai. (Buletin Malimpa,
2005: 4)
Reaktor nuklir pertama kali dibangun oleh Enrico
Fermi pada tahun 1942 di Universitas Chicago. Hingga saat ini telah ada
berbagai jenis dan ukuran reaktor nuklir tetapi semua reaktor nuklir tersebut
memiliki lima komponen dasar yang sama, (http://www.scribd.com/doc/51955344/12-reaktor-nuklir)
yaitu
1.
Elemen
Bahan Bakar
Elemen
bahan bakar ini berbentuk bola-bola dengan diameter kira-kira 6 cm. dalam suatu
reaktor daya besar, ada ribuan elemen bahan bakar yang diletakkan saling
berdekatan. Seluruh elemen bahan bakar dan daerah sekitarnya dinamakan teras
reaktor.
2.
Moderator
Neutron
Sebuah
reaktor atom harus memiliki material yang dapat mengurangi kelajuan neutron-neutron
yang energinya sangat besar sehingga neutron-neutron ini dapat dengan mudah
membelah inti. Material yang memperlambat kelajuan neutron dinamakan moderator.
Moderator
yang digunakan adalah air, grafit, dan berilium
(Be). Ketika neutron yang berenergi tinggi keluar dari sebuah elemen bahan
bakar, neutron tersebut memasuki air di sekitarnya dan bertumbukkan dengan moderator.
Neutron cepat akan kehilangan sebagian energinya selama menumbuk moderator.
Sebagai hasilnya neutron tersebut diperlambat.
3.
Batang
Kendali
Jika
keluaran daya dari sebuah reaktor dikehendaki konstan, maka jumlah neutron yang
dihasilkan harus dikendalikan. Sebagaimana diketahui, setiap terjadi proses
fisi ada sekitar 2 sampai 3 neutron baru terbentuk yang selanjutnya menyebabkan
proses berantai. Jika neutron yang dihasilkan selalu konstan dari waktu ke
waktu (faktor multiplikasinya bernilai 1), maka reaktor dikatakan berada pada kondisi
kritis. Sebuah reaktor normal bekerja
pada kondisi kritis. Pada kondisi ini reaktor menghasilkan keluaran energi yang
stabil.
Jika
neutron yang dihasilkan semakin berkurang (multiplikasinya kurang dari 1), maka
reaktor dikatakan berada pada kondisi subkritis
dan daya yang dihasilkan semakin menurun. Sebaliknya jika setiap saat neutron
yang dihasilkan meningkat (multiplikasinya lebih dari 1), reaktor dikatakan
dalam keadaan superkritis. Selama
kondisi superkritis, energi yang dibebaskan oleh sebuah reaktor meningkat. Jika
kondisi ini tidak dikendalikan, meningkatnya energi dapat mengakibatkan
mencairkan sebagian atau seluruh teras reaktor, dan pelepasan bahan radioaktif
ke lingkungan sekitar.
Jelas
bahwa sebuah mekanisme kendali sangat diperlukan untuk menjaga reaktor pada
keadaan normal atau kondisi kritis. Kendali ini dilakukan oleh sejumlah batang
kendali yang dapat keluar masuk teras reaktor. Batang kendali terbuat dari
bahan-bahan penyerap netron, seperti Boron dan Cadmium. Jika reaktor dalam
keadaan superkritis, batang kendali secara otomatis bergerak masuk lebih dalam
ke dalam teras reaktor untuk menyerap kelebihan neutron yang menyebabkan
kondisi itu kembali ke kondisi kritis. Sebaliknya, jika menjadi subkritis,
batang kendali sebagian ditarik menjauhi teras reaktor sehingga lebih sedikit
netron yang diserap. Dengan demikian, lebih banyak netron tersedia untuk reaksi
fisi dan reaktor kembali ke kondisi kritis. Untuk menghentikan operasi reaktor
(misal untuk perawatan), batang kendali turun penuh sehingga seluruh neutron
diserap dan reaksi fisi berhenti.
4.
Pendingin
Bahan
pendingin reaktor (helium) disirkulasikan melalui sistem pompa, sehingga helium
yang keluar dari bagian bawah teras digantikan helium dingin yang masuk melalui
bagian atas teras reaktor.
5.
Perisai
Beton
Inti-inti atom hasil
pembelahan dapat menghasilkan radiasi. Untuk menahan radiasi ini (radiasi sinar
gamma, neutron dan yang lain), agar keamanan orang yang bekerja di sekitar reaktor
terjamin, maka umumnya reaktor dilapisi
oleh perisai beton.