Belajar tentang Laju Cahaya
Belajar tentang Laju Cahaya - Cahaya berjalan (merambat ) begitu cepat sehingga tidak ada sesuatu di dalm pengalaman kita sehari-hari yang menganjurkan bahwa lajunya tidak tak berhingga Hal tersebut menghendaki pandangan yang sungguh-sungguh dan malah menanyakan,’Berapa cepatkah cahaya itu berjalan?’.
Percobaan pengukuran cahaya yang pertama menerapkan suatu cara yang dikemukakan oleh Galileo yaitu dua orang pengamat masing-masing berdiri dipuncak dua bukit yang terpisah oleh jarak kira-kira 1 mil.
Masing-masing dilengkapi dengan sebuah lentera (percobaan pada malam hari), mula-mula salah seorang membuka tutup lenteranya, pada saat cahaya lentera itu terlihat oleh seorang lagi, orang yang kedua ini membuka lenteranya,maka kecepatan cahaya dapat dapat dihitung berdasarkan jarak yang diketahui antara kedua lentera dan selang waktu antara saat orang pertama membuka lenteranya dan saat matanya menangkap cahaya lentera dari orang kedua.
Dalam percobaan tersebut pada dasarnya asasnya benar tetepi karena laju cahaya yang sangat cepat maka dalam percobaan tersebut tidak memperoleh nilai yang sesungguhnya.
Pada tahun 1849 H. Louis Fizeau, seorang fisikawan Perancis, mula-mula mengukur laju cahaya dengan metode astronomi, yang mendapatkan nilai sebesar 3,13 x 108m/s.
Silahkan Baca : PRAKTIKUM LAJU CAHAYA
Silahkan Baca : PRAKTIKUM LAJU CAHAYA
Fisikawan Perancis Faucault (1819-1868) telah sangat memperbaiki metode Fizeau dengan menggunakan sebuah cermin yang berputar untuk menggantikan roda brrgigi terebut. Fisikawan Amerika Albert A. Michelson (1852-1931) melakukan sederet pengukuran c yang sangat ekstensif yang dilakukan selama perioda lima puluh tahun dengan menggunakan cara ini.
Kita harus memandang laju cahaya didalam kerangka yang lebih besar dari laju radiasi dari elektromagnet secara umum.
Sebuah kepastian eksperimental dari teori keelektromagnetan Maxwell adalah bahwa laju gelombang di dalam ruang bebas mempunyai nilai c yang sama untuk semua bagian spectrum electromagnet.
Untuk sampai pada nilai terbaik untuk suatu kuantitas fisis seperti c, dari banyak pengukuran yang dilakukan secara bebas biasanya adalah sukar karena hal tersebut melibatkan suatu penilaian yang telite dari setiap pengukuran dan melibatkan suatu proses perata-rataan yang kompleks, yang memperhitungkan kuantitas-kuantitas fisis lain yang dapat diasosiasikan dengan kuantitas yang akan ditentukan besarnya.
Para pekerja (ilmuan) di Biro Standart Nasional di Boulder, Colorado, mengukur frekuensi v dari radiasi tertentu yang dipancarkan oleh laser helium-neon dengan membandingkannya secara langsung dengan frekuensi osilasi jam cesium, yang digunakan untuk mendefinisikan detik. Kemudian dengan menggunakan pengukuran-pengukuran yang teliti dari panjang gelombang radiasi ini yang dibuat oleh beberapa kelompok pekerja (ilmuan), maka mereka telah menghitung c dari hubungan
c = λv
Dan diperoleh hasil :
C = (299,7924574 +- 0,0012)m/s
Oleh Aep Rusadi, Yogi Permana
Pustaka:
Weston,Francis dan W,mark. 1987. Fisika Untuk Universitas 3. Jakarta: Bina Cipta
Halliday dan Resnick. 1989.Fisika. Jakarta: Erlangga
Beiser,Arthur. 1987. Konsep Fisika Modern: Erlangga