Hukum Ohm

Hukum Ohm - Perbandingan tegangan listrik dengan kuat arus adalah tetap. Hasil bagi ini dinamakan hambatan listrik atau resistansi. Dengan persamaan sebagai berikut:

Hambatan (resistance) pada suatu kawat menentukan  besarnya beda potensial  yang harus diadakan antara kedua ujungnya, agar didalam kawat mengalir arus 1 ampere. 

Hambatan pada suatu rangkaian berfungsi untuk mengatur besarnya arus listrik yang mengalir pada suatu rangkaian. Besarnya hambatan dipengaruhi oleh luas penampang, panjang kawat dan resistivitas kawat. 

Kuat arus yang mengalir didalam suatu penghantar berbanding lurus dengan dengan beda potensial ujung-ujung penghantar itu. Semakin besar tegangna listrik, semakin besar pula arus yang mengalir dalam rangkaian listrik.

Silahkan Baca :  Belajar tentang Laju Cahaya

Ampermeter  (I)

Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik. Amperemeter bekerja berdasarkan prinsip gaya lorentz. Arus yang mengalir melalui kumparan yang dilingkupi oleh medan magnet timbul gaya lorentz yang menggerakan jarum penunjuk menyimpang. Semakin besar arus yang melewati kumparan, maka semakin besar pula simpangannya. Demikian juga sebaliknya ketika kuat arus tidak ada maka jarum penunjuk akan kembali ke posisi semula  oleh pegas.

Voltmeter (V)

Voltmeter adalah alat untuk mengukur tegangan listrik atau beda potensial antara dua titik. Voltmeter juga menggunakan galvanometer yang Menggunakan Voltmeter berbeda dengan menggunakan Ampermeter, dalam menggunakan Voltmeter harus dipasang paralel pada kedua ujung yang akandicari beda tegangannya.

Ohmmeter 

Ohmmeter adalah alat pengukur hambatan listrik, yaitu daya untuk menahan mengalirnya arus listrik dalam suatu konduktor. Besarnya satuan hambatan yang diukur oleh alat ini dinyatakan dalam ohm. Ohm-meter menggunakan galvanometer untuk mengukur besarnya arus listrik yang lewat pada suatu hambatan listrik (R) yang kemudian dikalibrasikan ke satuan ohm

  

Doa kami, Semoga rezeki berlimpah untuk sobat semua hari ini. Aamiin