Penyakit Keumuman Manusia, Tidak ada yang Bisa Lepas Darinya
Alangkah bersyukurnya kita hidup dalam keadaan islam, dengan konsepnya yang begitu detail agar kita bisa hidup dengan damai. Sehingga mampu mengontrol Penyakit Keumuman Manusia, Tidak ada yang Bisa Lepas Darinya
Atmosterku.com | Penyakit Keumuman Manusia, Tidak ada yang Bisa Lepas Darinya - Setiap manusia pasti pernah yang namanya kena penyakit hati. Sepertinya tidak ada tuh, orang yang dari lahir sampai tua, perjalanan hidupnya lempeng-lempeng saja. Hampir tidak mungkin, seorang ustadz sekalipun. Kita semua tau bahwa hati kita sangat mudah dibolak balikkan, sangat mudah terombang-ambing.
Buktinya sering dirasakan, hari ini seneng banget pada sesuatu, besok bisa tiba-tiba sangat membencinya. Tidak mudah memang menjaga hati untuk terus lempeng di jalan yag di ridhoi. Tetep ada saja yang bisa merubahnya walaupun cuma sepersekian detik saja.
Termasuk yang sering tidak terasa adalah perasaan iri ketika melihat sesama lebih baik atau lebih dominan dari kita. Tiba-tiba tak sadar timbul rasa, kalau dalam bahasa jawa itu "Nggrundel", dongkol di dalam hati. Jika tak mampu dikontrol akan semakin liar dan berujung ghibah bermuara pada fitnah.
Silahkan Baca : MashaaAllah, Muslimah Ini mampu Lulus Cumlaude dan punya Omset 90 Juta
Banyak yang tidak Sadar, kalau Syurga itu ada Di Rumah
Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata,
"Sesungguhnya hasad adalah di antara penyakit hati. Inilah penyakit keumuman manusia. Tidak ada yang bisa lepas darinya kecuali sedikit sekali. Oleh karena itu ada yang mengatakan, Setiap jasad tidaklah bisa lepas dari yang namanya hasad (iri). .
Namun orang yang berpenyakit (hati) akan menampakkannya. Sedangkan orang yang mulia (hatinya) akan menyembunyikannya.”
Ada yang bertanya pada Al Hasan Al Bashri, “Apakah orang beriman itu bisa hasad (iri)?” “Tidakkah engkau perhatikan bagaimana kisah Nabi Yusuf dan saudara-saudaranya?”, jawab beliau. Jadi selama hasad itu tidak ditampakkan pada tangan dan lisan, maka itu tidak membahayakanmu.
Barangsiapa yang mendapati pada dirinya penyakit ini (yaitu hasad), maka hiasilah dirinya dengan takwa dan sabar, serta hendaklah ia membenci sifat hasad tersebut pada dirinya.
Alangkah bersyukurnya kita hidup dalam keadaan islam, dengan konsepnya yang begitu detail agar kita bisa hidup dengan damai, baik damai dengan diri sendiri maupun dengan sesama disekitar kita.
Selama kita mau melatih diri untuk terus berjalan dalam takwa dan bersabar, inshaaAllah yang namanya hasad atau iri ini bisa terkontrol. Tak mampu meluap sehingga merugikan diri dan orang lain disekitar kita.
Terus latih rasa sabar, karena dengan sabar akan berole ketenangan. Pupuk terus ketakwaan, karena dengan takwa, kita akan selalu waspada dengan apa yang dilarang olehNya. Memang tidak mudah sih melakukan itu di zaman serba digital sekarang ini. Namun, tidak sulit juga melakukannya, karena islam memang sekarang sedang berajak naik, banyak orang yang memilih kembali pada nilai-nilai Islami.
yang penting berusaha untuk terus bersabar dan selalu takwa pada Allah SWT. Allah menilai prosesnya, menilai jerih payahmu dalam menjaga hatimu dari tekanan-tekanan hasad.
Silahkan Baca : Dunia adalah Perjalanan menuju Nikmat Terdahsyat Kaum Muslimin
Buktinya sering dirasakan, hari ini seneng banget pada sesuatu, besok bisa tiba-tiba sangat membencinya. Tidak mudah memang menjaga hati untuk terus lempeng di jalan yag di ridhoi. Tetep ada saja yang bisa merubahnya walaupun cuma sepersekian detik saja.
Termasuk yang sering tidak terasa adalah perasaan iri ketika melihat sesama lebih baik atau lebih dominan dari kita. Tiba-tiba tak sadar timbul rasa, kalau dalam bahasa jawa itu "Nggrundel", dongkol di dalam hati. Jika tak mampu dikontrol akan semakin liar dan berujung ghibah bermuara pada fitnah.
Silahkan Baca : MashaaAllah, Muslimah Ini mampu Lulus Cumlaude dan punya Omset 90 Juta
Banyak yang tidak Sadar, kalau Syurga itu ada Di Rumah
Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata,
"Sesungguhnya hasad adalah di antara penyakit hati. Inilah penyakit keumuman manusia. Tidak ada yang bisa lepas darinya kecuali sedikit sekali. Oleh karena itu ada yang mengatakan, Setiap jasad tidaklah bisa lepas dari yang namanya hasad (iri). .
Namun orang yang berpenyakit (hati) akan menampakkannya. Sedangkan orang yang mulia (hatinya) akan menyembunyikannya.”
Ada yang bertanya pada Al Hasan Al Bashri, “Apakah orang beriman itu bisa hasad (iri)?” “Tidakkah engkau perhatikan bagaimana kisah Nabi Yusuf dan saudara-saudaranya?”, jawab beliau. Jadi selama hasad itu tidak ditampakkan pada tangan dan lisan, maka itu tidak membahayakanmu.
Barangsiapa yang mendapati pada dirinya penyakit ini (yaitu hasad), maka hiasilah dirinya dengan takwa dan sabar, serta hendaklah ia membenci sifat hasad tersebut pada dirinya.
Alangkah bersyukurnya kita hidup dalam keadaan islam, dengan konsepnya yang begitu detail agar kita bisa hidup dengan damai, baik damai dengan diri sendiri maupun dengan sesama disekitar kita.
Silahkan Baca
Selama kita mau melatih diri untuk terus berjalan dalam takwa dan bersabar, inshaaAllah yang namanya hasad atau iri ini bisa terkontrol. Tak mampu meluap sehingga merugikan diri dan orang lain disekitar kita.
Terus latih rasa sabar, karena dengan sabar akan berole ketenangan. Pupuk terus ketakwaan, karena dengan takwa, kita akan selalu waspada dengan apa yang dilarang olehNya. Memang tidak mudah sih melakukan itu di zaman serba digital sekarang ini. Namun, tidak sulit juga melakukannya, karena islam memang sekarang sedang berajak naik, banyak orang yang memilih kembali pada nilai-nilai Islami.
yang penting berusaha untuk terus bersabar dan selalu takwa pada Allah SWT. Allah menilai prosesnya, menilai jerih payahmu dalam menjaga hatimu dari tekanan-tekanan hasad.
Silahkan Baca : Dunia adalah Perjalanan menuju Nikmat Terdahsyat Kaum Muslimin
Oleh Yogi Permana
Pustaka @gelorahijrah
Pustaka @gelorahijrah
Doa kami, Semoga rezeki berlimpah untuk sobat semua hari ini. Aamiin