Pentingnya Mengimbangi Positive Thinking dengan Proportional Thinking
Perlunya Berpikir seimbang, Tak melulu Positive Thinking
Tribun Batam - Tribunnews.com |
Atmosterku.com | Pentingnya Mengimbangi Positive Thinking dengan Proportional Thinking - Positive Thinking memang sangat dianjurkan, agar energi positiflah yang bisa selalu kita dapatkan. Bukan perkara yang mudah juga untuk bisa selalu berpikir positif, namun manusia dikaruniai akal dan logika yang luar biasa, sehingga bisa menemukan berbagai macam alasan untuk bisa berpikir sebaliknya, dalam hal ini positive thinking.
Ketika mendapat musibah saja, kita masih bisa possitive thinking dengan memberikan alasan, "alhamdulillah saya masih selamat". Luar biasa kan daya block negative thinking dari pikiran manusia. Semua tergantung niat dan kebiasaan kita.
Tapi beberapa dari kita juga sering tuh ngomong, "wah ngomong itu ya gampang, jalaninnya yang susah". Nah, ngomong seperti itu sebenarnya kita sudah berlaku kejam pada diri sendiri, maksudnya, kita sudah tidak mempercayai diri sendiri, ragu dengan kemampuan diri sendiri. Padahal siapa saja bisa melakukannya.
( Silahkan Baca : Alasan Kenapa kamu harus Melupakan Passionmu, Mungkin nggak Ideal tapi Semoga bisa Mensolusikan )
Namun, ada yang lebih penting disela-sela kita untuk berusaha selalu positive thinking, apa itu? yakni proporsional thinking. Kita mesti memahami betapa Pentingnya Mengimbangi Positve Thinking dengan Proportional Thinking
Memang, kita di mana-mana begitu sangat dianjurkan untuk positive thinking. Tapi dilain waktu yang sama, kita juga mesti menganjurkan diri untuk proportional thinking.
Perlu contoh?
Ketika mendapat musibah saja, kita masih bisa possitive thinking dengan memberikan alasan, "alhamdulillah saya masih selamat". Luar biasa kan daya block negative thinking dari pikiran manusia. Semua tergantung niat dan kebiasaan kita.
Tapi beberapa dari kita juga sering tuh ngomong, "wah ngomong itu ya gampang, jalaninnya yang susah". Nah, ngomong seperti itu sebenarnya kita sudah berlaku kejam pada diri sendiri, maksudnya, kita sudah tidak mempercayai diri sendiri, ragu dengan kemampuan diri sendiri. Padahal siapa saja bisa melakukannya.
( Silahkan Baca : Alasan Kenapa kamu harus Melupakan Passionmu, Mungkin nggak Ideal tapi Semoga bisa Mensolusikan )
Namun, ada yang lebih penting disela-sela kita untuk berusaha selalu positive thinking, apa itu? yakni proporsional thinking. Kita mesti memahami betapa Pentingnya Mengimbangi Positve Thinking dengan Proportional Thinking
Memang, kita di mana-mana begitu sangat dianjurkan untuk positive thinking. Tapi dilain waktu yang sama, kita juga mesti menganjurkan diri untuk proportional thinking.
Perlu contoh?
Anda lagi berjalan seorang diri di jalan yang gelap. Malam-malam. Beberapa menit kemudian, muncullah bayangan seorang laki-laki. Dia mendekat ke Anda. Bukan itu saja, dia menenteng sebuah clurit.
Terus Anda berlagak berpikir positif, "Ah, mungkin dia mau ke sawah. Makanya bawa clurit. Atau, dia lagi jualan clurit. Sisa satu, belum laku." Boleh seperti itu?
Begini. Yang dianjurkan di sini adalah proportional thinking. Dan berhentilah berpikir positif. Maksudnya? Lari! Sekali lagi, lari! inilah bagaimana pentingnya mengimbangi positive thinking dengan Proportional Thinking.
Kalau dipikir secara logika, mana ada malam-malam orang bawa clurit mau ke sawah. Kemungkinan ada itu kecil, zaman kaya sekarang lagi. Ya nggak? apalagi di kota besar.
Itulah kenapa pentingnya propostional thinking, untuk mengimbangi cara berpikir kita. Karena terlalu positive thinking juga ternyata nggak baik buat diri sendiri karena bisa membahayakan.
Selama ini, motivator-motivator sering menyerukan positive thinking. Tapi pada prakteknya, sangat sulit. Bahkan sering berujung pada kekacauan. Kenapa? Karena tidak diimbangi dengan proportional thinking. Jadi sekarang kita mesti sadar tentang pentingnya mengimbangi positve thinking dengan Proportional Thinking.
Terus contoh lagi nih..
Seorang karyawan jelas-jelas mengambil uang kantor. Terus, Anda berlagak positive thinking. "Ah, mungkin dia nggak sengaja. Ah, mungkin untuk keperluan kantor".
Begitu? Saran saya, jangan begitu. Panggil dia. Kroscek. Kalau memang dia mencuri, yah hukum. Ini Proporsional thinking.
Jika hal demikian anda anggap biasa, malah menjadi kebiasaan karyawan-karyawan anda. Malah bisa-bisa perusahaan anda bangkrut lebih cepat. Jangan sampai anda malah jadi membutuhkan nasehat untuk yang Mengalami Bangkrut atau Kolaps.
Jadi, Siapkah temen-temen untuk mengimbangi Positive Thinking dengan Proportional Thinking?
Pustaka : WA Ippho Santosa
Terima kasih ya telah menyempatkan waktu untuk membaca Pentingnya Mengimbangi Possitve Thinking dengan Proportional Thinking.
Doa kami, Semoga rezeki berlimpah untuk sobat semua hari ini. Aamiin