Mulailah dan Awali Dengan Niat Yang Baik
Artikel dari atmosferku.blogspot.com tentang Mulailah dan Awali Dengan Niat Yang Baik semoga bermanfaat dan mampu menjadi pribadi yang bermanfaat dalam menggerakkan diri yang fana ini berhijrah pada kebaikan.
Photo by Yogi Permana |
Niat menjadi sebuah awalan dari seluruh perbuatan yang dilakukan oleh orang dalam setiap aktifitasnya. Jika dari pertama sebelum memulai berniat baik, maka hasil yang akan didapatkan pun inshaaAllah akan baik pula. Kalaupun tidak sesuai dengan niatan awal, pasti aka nada kebaikan lain yang akan diperoleh bahkan bisa dapatkan 2 kebaikan sekaligus.
Suatu hari sebelum berangkat jama’ah ke masjid, Joko Sambung meniatkan benar-benar mau sholat jama’ah dan beribadah pada Allah. Ketika berjalan menuju masjid, tak disangka, ada orang yang sedang membawa karpet masjid dan kesulitan. Saat itu juga Joko membantu membawakan sampai ke masjid. Setelah selesai sholat berjama’ah, ada syukuran dari salah seorang ustadz, dapat deh Joko nasi kotak lauk ayam bakar.
Hehehe…
Hehehe…
Ilustrasi diatas menggambarkan bahwa berniat saja mendatangkan dan menggerakkan banyak kebaikan, baru niat saja, Allah mendatangkan kebaikan dengan menolong orang, itu kaya semajam bonus dari Allah, Gajinya ya saat Joko sholat berjama’ah sesuai niatan, ekh Allah masih memberikan insentif berupa nasi kotak. Itu hanya niatan kecil, kalau niatan kebaikannya besar? Terus setiap hari juga? Ya pasti lah bonus dan insentif dari Allah besar juga.
BACA JUGA:
Seperti dalam pesan teladan abadi kita Rasulullah SAW, bahwa Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla menulis semua kebaikan dan keburukan. Barangsiapa berkeinginan berbuat kebaikan, lalu dia tidak melakukannya, Allah Azza wa Jalla menulis di sisi-Nya pahala satu kebaikan sempurna untuknya. Jika dia berkeinginan berbuat kebaikan, lalu dia melakukannya, Allah menulis pahala sepuluh kebaikan sampai 700 kali, sampai berkali lipat banyaknya. Barangsiapa berkeinginan berbuat keburukan, lalu dia tidak melakukannya, Allah Azza wa Jalla menulis di sisi-Nya pahala satu kebaikan sempurna untuknya. Jika dia berkeinginan berbuat keburukan, lalu dia melakukannya, Allah Azza wa Jalla menulis satu keburukan saja.[HR. Bukhâri dan Muslim 131]
.
.
Meluruskan niat menjadi dasar untuk memulai menjadi pribadi yang bermanfaat, hijrah dari pribadi yang buruk menjadi pribadi yang bermanfaat. Niatkan bermanfaat karena Allah, jalan nyaman pun akan dibukakan, dan kebaikan-kebaikan akan datang mendekat, jika kebaikan telah menyertai kita, kita pun akan mudah menyebarkan kebaikan itu sendiri kepada yang lain. Hanya bermula dari niat baik saja, bisa menjadi bermanfaat. Apalagi jika melakukan perbuatan yang baik-baik, dan bermanfaat bagi banyak orang serta membuat orang lain melakukan hal demikian pula pasti yang menghampiri kita ya kebaikan-kebaikan-kebaikan-kebaikan-kebaikan-kebaikan-….. saking banyaknya tak bisa disebutkan lagi. Hehehe…. Itu kan janji Allah, yang pasti ditepati, emangnya kita yang udah janji pada-Nya tapi tak menepati.
.
.
Dari tadi kita ngomongin niat, tetapi belum mengerti aspek-aspek apa saja dalam niat. Dalam niat ada tiga aspek, yakni
- Diyakini dalam hati, Mengatakan dalam hati
- Diucapkan dengan suara yang lirih
- Dilakukan dengan perbuatan yang sesuai dengan yang diyakini dalam hati.
.
- Diucapkan dengan suara yang lirih
- Dilakukan dengan perbuatan yang sesuai dengan yang diyakini dalam hati.
.
Kedua dari ketiga hal diatas telah sering kita lakukan, tetapi yang terakhir terkadang tidak mudah untuk dilakukan. Misal saat kita sholat 5 waktu, diyakini dalam hati, diucapkan lirih tetapi saat melakukan gerakan sholat terkadang hati dan pikiran tak sinkron atau sering disebut tidak khusyuk. Walaupun tak mudah, tetapi belum berarti tidak bisa. Selama kita berusaha terus menerus nanti akan menjadi kebiasaan. Berusaha semampunya untuk menyelaraskan apa yang di dalam hati (niat) dengan tindakan kita.
Begitu juga saat kita meniatkan dalam hati untuk berpuasa, kita yakin untuk melakukan puasa esok hari. Siangnya kita merasakan yang namanya lapar, dan haus selain itu juga melihat orang-orang yang makan. Sebuah godaan jika kuat karena niat kita, puasa pun akan bisa dijalankan dengan baik. Hal yang kita lakukan setelah berniat memang tak mudah, tetapi jika niat kita sudah bulat dan sangat yakin, semua rintangan bisa kita lewati.
Ingat ya, niat yang saya maksudkan adalah perkara yang baik, jika sudah ada keburukan itu menjadi nafsu hati, hasilnya pun tak akan menjadikan kita menjadi yang bermanfaat. Sesungguhnya amal seseorang tergantung dari niatnya. Seperti nasehat dari Rasulullah SAW bahwa amalan itu tergantung dari niatnya dan kita akan mendapatkan sesuai dengan apa yang kita niatkan.
BACA JUGA :
So, mulai sekarang perbaikilah niat kita, untuk apa kita hidup kalau tak ada niat untuk mencintai Dia Yang Memberi Hidup. Niat kan untuk menjadi pribadi yang lurus dengan hati yang tulus, proses yang dilalui akan berjalan mulus dan hasilnya akan menjadi bagus serta inshaaAllah kita dapatkan syurga Firdaus. Aamiin Yaa Rabb.. ^ ^
Tulisan ini merupakan cuplikan Buku Panah-Panah Cinta yang telah diterbitkan oleh Gramedia melalui penerbitnya Quanta dan sudah tersedia di Toko Buku Gramedia seluruh Indonesia.
Masih ada banyak cerita tentang makna dan bagaimana kita mesti mengarahkan Cinta pada sesuatu yang tepat. Bukan hanya sekedar mencintai, tetapi agar tetap dalam koridor Cinta yang tepat.
Masih ada banyak cerita tentang makna dan bagaimana kita mesti mengarahkan Cinta pada sesuatu yang tepat. Bukan hanya sekedar mencintai, tetapi agar tetap dalam koridor Cinta yang tepat.
Artikel di atas saya ambil dari buku "Panah-Panah Cinta" karangan Yogi Permana. (Review Buku Panah-Panah Cinta)
Demikianlah artikel dari atmosferku.blogspot.com mengenai Cuplikan dari naskah "Panah-Panah Cinta", Mulailah dan Awali Dengan Niat Yang Baik.
Semoga bermanfaat. Jika Anda menyukai informasi ini,
mohon share dengan memberikan like, twit atau bekomentar di bawah ini
sehingga bisa menjadi referensi bagi teman jejaring sosial Anda. Terima
kasih.