Manfaat Dibalik Kata 'Maaf"
Sebuah artikel dari atmosferku.blogspot.com berjudul Manfaat Dibalik Kata 'Maaf". Semoga
bermanfaat, dan menjadi informasi agar menjadikan diri kita menjadi pribadi yang lebih baik, hidup terasa nikmat dan tenang.
Saling Meminta Maaf Pict by Yogi Permana |
Suatu hari di Jakarta, saya dan driver saya distop oleh polisi. Setelah kaca mobil diturunkan, kami diberi penjelasan dan teguran. Kenapa? Ternyata mobil saya salah jalur. Karena memang salah, yah sudah, saya diam saja dan siap menerima segala konsekuensi.
Begitu sang polisi selesai menjelaskan, langsung saya mengucapkan kata 'maaf' dengan hati-hati dan sepenuh hati. Bukan asal ucap. Insya Allah ada penyesalan dan ketulusan pada kata 'maaf' itu. Akhirnya, saya pun diizinkan jalan, tidak ditilang sama sekali. Cuma diwanti-wanti agar tidak mengulangi. Alhamdulillah.
Begitulah. Ada segudang manfaat di balik kata 'maaf. Semakin diteliti, semakin tersingkap hikmah-hikmahnya, termasuk secara kesehatan.
Permintaan maaf ternyata dapat menurunkan risiko serangan jantung. Ini bukan 'kata orang' melainkan hasil penelitian. Para ilmuwan membuktikan bahwa permintaan maaf yang ditujukan pada seseorang bisa meningkatkan kesehatan jantungnya.
Orang yang diperlakukan secara kasar akan meningkat tekanan darahnya, di mana ini dapat memicu serangan jantung atau stroke. Namun tatkala mendengar kata 'maaf'', tekanan darahnya akan turun kembali. Mendekati normal. Karena tulisan ini sangat penting, sisihkan waktu 2 detik untuk men-share-nya.
Ini nggak main-main. Tekanan darah, jika terlalu tinggi atau terjadi terlalu lama, dapat meningkatkan kemungkinan serangan jantung atau stroke. Dan rupa-rupanya, kemungkinan buruk itu dapat dicegah dengan satu kata saja. Apa itu? Maaf.
Di sisi lain, Dr Tubagus Erwin Kusuma Sp.KJ mengungkapkan bahwa sikap pemaaf membantu menurunkan tekanan darah, menguatkan sistem imun, dan menurunkan hormon stress (kortisol). Juga mengurangi gejala-gejala gangguan pencernaan, sakit kepala, pegal-pegal, dan nyeri punggung.
Hal serupa diungkapkan pula oleh praktisi aura, Tom Suhalim, dipl. Phyt, N.D. Menurutnya, berbuat baik seperti memberi maaf dengan tulus, selain membuat tubuh menjadi relaks, juga bisa memperbaiki jaringan sel saraf otak. Ujarnya, "Inilah alasan mengapa orang yang pemaaf memiliki pola pikir yang positif."
Ada pun menurut Journal of Health Psychology, tidak menyimpan dendam terhadap diri sendiri dan orang lain bisa membantu kita terhindar dari stress dan masalah-masalah kesehatan jiwa lainnya. Menjelang Lebaran, tak ada salahnya kalau tulisan ini Anda forward kepada teman dan keluarga Anda.
Begitulah. Meminta dan memberi maaf bukan saja sehat buat diri kita, namun juga buat orang lain. Yang lebih menarik, saling memaafkan itu membuka pintu-pintu rezeki. Berkah berlimpah. Kesimpulannya, itu semua menyehatkan juga mengayakan. Tak terbantahkan!
Meminta maaf memang perhal yang yang sulit diucapkan pada era dimana sifat ego lebih mendominasi. Padahal manfaatnya sangat baik, menenangkan tubuh, menenangkan pikiran, pokoknya membuat hidup kita lebih berkualitas. Marilah kawand-kawand yang budiman, jangan sungkan kita meminta maaf pada lawan bicara kita, tiap kali kita mengakhiri chating (karena era sekarang, orang lebih intens dalam Chat dari pada dialog secara langsung).
Berat sih rasanya kalau harus meminta maaf, apalagi kalau ego kita tinggi, merasa paling benar, musti susah tuh minta maaf. Makanya dari sekarang latih lah jiwa legowo untuk mengakui kesalahan maupun untuk menghargai orang lain agar tidak terjadi perselisihan. Semua karena untuk kebaikan kita.
Pustaka: WA Ippho Santosa
Demikianlah artikel dari atmosferku.blogspot.com mengenai Manfaat Dibalik Kata 'Maaf". Jika Anda menyukai informasi ini dan juga bermanfaat untuk yang lain, mohon share dengan memberikan like, twit atau bekomentar di bawah ini sehingga bisa menjadi referensi bagi teman jejaring sosial Anda. Semoga yang men-share artikel ini akan mendapatkan berkah dan rezeki yang selalu mengalir. Aamiin Yaa Rabb. Terima kasih.
Begitu sang polisi selesai menjelaskan, langsung saya mengucapkan kata 'maaf' dengan hati-hati dan sepenuh hati. Bukan asal ucap. Insya Allah ada penyesalan dan ketulusan pada kata 'maaf' itu. Akhirnya, saya pun diizinkan jalan, tidak ditilang sama sekali. Cuma diwanti-wanti agar tidak mengulangi. Alhamdulillah.
Begitulah. Ada segudang manfaat di balik kata 'maaf. Semakin diteliti, semakin tersingkap hikmah-hikmahnya, termasuk secara kesehatan.
Permintaan maaf ternyata dapat menurunkan risiko serangan jantung. Ini bukan 'kata orang' melainkan hasil penelitian. Para ilmuwan membuktikan bahwa permintaan maaf yang ditujukan pada seseorang bisa meningkatkan kesehatan jantungnya.
Orang yang diperlakukan secara kasar akan meningkat tekanan darahnya, di mana ini dapat memicu serangan jantung atau stroke. Namun tatkala mendengar kata 'maaf'', tekanan darahnya akan turun kembali. Mendekati normal. Karena tulisan ini sangat penting, sisihkan waktu 2 detik untuk men-share-nya.
Ini nggak main-main. Tekanan darah, jika terlalu tinggi atau terjadi terlalu lama, dapat meningkatkan kemungkinan serangan jantung atau stroke. Dan rupa-rupanya, kemungkinan buruk itu dapat dicegah dengan satu kata saja. Apa itu? Maaf.
Di sisi lain, Dr Tubagus Erwin Kusuma Sp.KJ mengungkapkan bahwa sikap pemaaf membantu menurunkan tekanan darah, menguatkan sistem imun, dan menurunkan hormon stress (kortisol). Juga mengurangi gejala-gejala gangguan pencernaan, sakit kepala, pegal-pegal, dan nyeri punggung.
Hal serupa diungkapkan pula oleh praktisi aura, Tom Suhalim, dipl. Phyt, N.D. Menurutnya, berbuat baik seperti memberi maaf dengan tulus, selain membuat tubuh menjadi relaks, juga bisa memperbaiki jaringan sel saraf otak. Ujarnya, "Inilah alasan mengapa orang yang pemaaf memiliki pola pikir yang positif."
Ada pun menurut Journal of Health Psychology, tidak menyimpan dendam terhadap diri sendiri dan orang lain bisa membantu kita terhindar dari stress dan masalah-masalah kesehatan jiwa lainnya. Menjelang Lebaran, tak ada salahnya kalau tulisan ini Anda forward kepada teman dan keluarga Anda.
Begitulah. Meminta dan memberi maaf bukan saja sehat buat diri kita, namun juga buat orang lain. Yang lebih menarik, saling memaafkan itu membuka pintu-pintu rezeki. Berkah berlimpah. Kesimpulannya, itu semua menyehatkan juga mengayakan. Tak terbantahkan!
Meminta maaf memang perhal yang yang sulit diucapkan pada era dimana sifat ego lebih mendominasi. Padahal manfaatnya sangat baik, menenangkan tubuh, menenangkan pikiran, pokoknya membuat hidup kita lebih berkualitas. Marilah kawand-kawand yang budiman, jangan sungkan kita meminta maaf pada lawan bicara kita, tiap kali kita mengakhiri chating (karena era sekarang, orang lebih intens dalam Chat dari pada dialog secara langsung).
Berat sih rasanya kalau harus meminta maaf, apalagi kalau ego kita tinggi, merasa paling benar, musti susah tuh minta maaf. Makanya dari sekarang latih lah jiwa legowo untuk mengakui kesalahan maupun untuk menghargai orang lain agar tidak terjadi perselisihan. Semua karena untuk kebaikan kita.
Pustaka: WA Ippho Santosa
Demikianlah artikel dari atmosferku.blogspot.com mengenai Manfaat Dibalik Kata 'Maaf". Jika Anda menyukai informasi ini dan juga bermanfaat untuk yang lain, mohon share dengan memberikan like, twit atau bekomentar di bawah ini sehingga bisa menjadi referensi bagi teman jejaring sosial Anda. Semoga yang men-share artikel ini akan mendapatkan berkah dan rezeki yang selalu mengalir. Aamiin Yaa Rabb. Terima kasih.